Tautan-tautan Akses

Para Pemimpin Eropa Jamin Negara-Negara Balkan akan Kelanjutan Uni Eropa


Para pemimpin Uni Eropa dan negara-negara Balkan dalam pertemuan puncak negara Barat dan negara Balkan di Paris, 4 Juli 2016. (Foto: REUTERS/Stephane De Sakutin)
Para pemimpin Uni Eropa dan negara-negara Balkan dalam pertemuan puncak negara Barat dan negara Balkan di Paris, 4 Juli 2016. (Foto: REUTERS/Stephane De Sakutin)

Keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tidak akan mengganggu rencana untuk memperbesar blok tersebut. Demikian jaminan para pemimpin Eropa kepada negara-negara Balkan terkait keinginan mereka untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Para pemimpin Eropa memberi jaminan kepada negara-negara Balkan bahwa keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa, tidak akan mengganggu rencana untuk memperbesar blok tersebut.

Presiden Perancis, François Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dalam pertemuan puncak Balkan di Paris hari Senin bahwa mereka bertekad melanjutkan pembicaraan dengan negara-negara Balkan yang ingin bergabung dengan Uni Eropa.

Enam negara Balkan, Serbia, Montenegro, Makedonia, Bosnia, Kosovo dan Albania, sedang dalam proses bergabung dengan blok tersebut.

"Saya ingin meyakinkan negara-negara itu bahwa prosesnya akan tetap berlangsung," Hollande mengatakan dalam sebuah konferensi pers." Keputusan Inggris tidak berdampak pada usaha yang menyangkut negara-negara Balkan," katanya.

Merkel menyambut komentar itu dan mengatakan, "tidak ada yang berubah dengan keputusan Inggris itu.”

Walaupun sebagian besar pemilih di Inggris prihatin akan pengaruh Uni Eropa atas kedaulatan nasional mereka, banyak orang di kawasan Balkan berpendapat, bergabung dengan Uni Eropa adalah cara untuk meningkatkan perekonomian negara mereka dan menciptakan stabilitas ke wilayah yang mengalami perang dalam tahun 1990-an itu.

Kedua negara Balkan yang sudah menjadi anggota Uni Eropa adalah, Kroasia dan Slovenia, juga mengirimkan wakilnya dalam konferensi puncak di Paris itu.

KTT juga membahas isu-isu memerangi ekstremis dan meredam krisis migrasi.

Beberapa kelompok non-pemerintah menyatakan keprihatinan bahwa krisis migran Eropa semakin sedikit diperhatikan, termasuk kekhawatiran bahwa penutupan rute Balkan untuk migran hanya mendorong mereka untuk menggunakan rute yang lebih berbahaya melalui Libya atau Mesir. [ps/isa]

XS
SM
MD
LG