Tautan-tautan Akses

Salju Longsor Bangkitkan Kembali Seruan Demiliterisasi Kawasan Gletser


Tim SAR Pakistan tidak berhasil menemukan 135 korban yang terkubur longsoran salju, yang sebagian besar anggota militer Pakistan (foto: dok).
Tim SAR Pakistan tidak berhasil menemukan 135 korban yang terkubur longsoran salju, yang sebagian besar anggota militer Pakistan (foto: dok).

Longsor salju yang mengubur sekurangnya 135 tentara dan warga sipil Pakistan di sebuah pangkalan militer di Kashmir Utara telah membangkitkan kembali seruan untuk demiliterisasi kawasan itu.

Salju setinggi 20 meter menimbun kompleks militer di kawasan Gletser Siachen dekat perbatasan dengan India Sabtu dini hari.

Hari Senin, cuaca yang buruk menghalangi usaha penyelamatan dan para petugas SAR belum menemukan korban yang tewas atau selamat selama tiga hari setelah bencana itu.

Sebuah tim pakar militer Amerika beranggotakan delapan orang tiba di Islamabad untuk membantu operasi SAR, tetapi gagal menuju lokasi. Jurubicara kedutaan besar Amerika Mark Stroh mengatakan kepada VOA, Amerika siap melakukan apapun untuk membantu Pakistan mengatasi 'insiden mengerikan' itu.

Militer Pakistan mengatakan tim pakar dari Jerman dan Swiss juga akan datang ke negara itu untuk memberi bantuan.

Komandan Tentara Pakistan Jendral Ashfaq Parvez Kayani mengunjungi lokasi bencana hari Minggu dan mengawasi upaya penyelamatan di puncak setinggi enam ribu meter itu, melibatkan beberapa helikopter, anjing pencari, tentara, dokter dan paramedis.

Baik Pakistan dan maupun India menempatkan posko militer di kawasan yang dikenal sebagai medan tempur tertinggi di dunia, dimana cuaca yang tidak bersahabat dan daerah yang rawan longsor telah menimbulkan korban jiwa lebih banyak dibanding letusan senjata. Militer Pakistan mengatakan 124 tentara dari Batalion Infantri Northern Light VI dan 11 warga sipil terkubur di bawah salju.

Kawasan yang terletak di ujung Utara Garis Kontrol, perbatasan de facto yang membelah Kashmir yang dikontrol Pakistan dan Kashmir yang dikontrol India ini, telah memicu dua perang antara negara bertetangga yang sama-sama memiliki senjata nuklir itu.

Recommended

XS
SM
MD
LG