Tautan-tautan Akses

Orang Kristen Mesir yang Selamat dari Teror Beri Kesaksian


Foto yang dirilis oleh pemerintah menunjukkan korban yang tewas akibat serangan bersenjata terhadap bus yang membawa umat Kristen Mesir di Minya, Mesir, 26 Mei 2017.
Foto yang dirilis oleh pemerintah menunjukkan korban yang tewas akibat serangan bersenjata terhadap bus yang membawa umat Kristen Mesir di Minya, Mesir, 26 Mei 2017.

Wawancara video dengan orang-orang yang selamat dari serangan maut oleh militan Islamis terhadap bus yang membawa kaum Kristen Mesir ke sebuah biara gurun pasir terpencil memberi gambaran teror yang sangat mengerikan, dan anak-anak bersembunyi di bawah kursi mereka untuk menghindari tembakan senjata api.

Video yang muncul di jaringan media sosial hari Minggu, dua hari setelah 29 orang tewas dalam serangan di jalan gurun pasir di selatan ibukota itu. Kelompok ISIS telah mengaku bertanggungjawab atas serangan hari Jumat. Ini adalah serangan ke-4 terhadap kaum Kristen di Mesir sejak Desember yang diklaim ISIS. Rentetan serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 100 dan mencederai banyak lainnya.

Seorang yang selamat, anak laki-laki yang kecil yang tampaknya berusia kira-kira 6 tahun, mengatakan ibunya mendorongnya ke bawah kursi ibunya dan menutupinya dengan karung. Seorang perempuan muda yang berbicara dari tempat tidur rumah sakit mengatakan penyerang pemerintahkan wanita menyerahkan uang dan perhiasan mereka sebelum melepaskan tembakan yang menewaskan para priya terlebih dahulu dan kemudian sebagian wanita.

Wanita itu mengatakan orang-orang bersenjata tersebut bertopeng dan mengenakan seragam militer.

Uskup Makarios, pastor tertinggi Kristen Orthodox Koptik di Minya, provinsi dimana serangan itu terjadi, mengatakan para penyerang mengatakan kepada pria Kristen yang mereka turunkan dari bus nyawa mereka akan diselamatkan kalau mereka beralih agama ke Islam.

"Mereka memilih kematian," kata Makarios, pengecam keras cara pemerintah menangani kekerasan anti-Kristen di Minya, di mana kaum Kristen lebih dari 35 persen dari penduduk provinsi itu, yang paling tinggi di Mesir.

"Kami bangga meninggal ketika mempertahankan agama kami," katanya dalam wawancara televisi yang diudarakan Sabtu malam. [gp]

XS
SM
MD
LG