Tautan-tautan Akses

Oposisi Yaman Ragukan Janji Presiden Saleh untuk Mundur


Pernyataan Presiden Ali Abdullah Saleh diragukan pihak oposisi, dan demonstrasi menuntut Presiden lengser terus berlanjut di Sanaa, Yaman (9/10).
Pernyataan Presiden Ali Abdullah Saleh diragukan pihak oposisi, dan demonstrasi menuntut Presiden lengser terus berlanjut di Sanaa, Yaman (9/10).

Juru bicara oposisi Yaman Mohammed al-Sabri mengatakan keraguan mereka atas itikad mundur segera yang dilontarkan Presiden Ali Abdullah Saleh.

Politisi Yaman yang beroposisi meragukan pernyataan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang disiarkan hari Sabtu bahwa ia siap menyerahkan kekuasaan dan akan melakukannya "dalam beberapa hari mendatang."

Juru bicara pihak oposisi Mohammed al-Sabri mengatakan pernyataan presiden dimaksudkan untuk menjadi berita utama sebelum pertemuan Dewan Keamanan PBB hari Selasa untuk membahas upaya yang gagal dalam meyakinkan Presiden Saleh untuk menandatangani kesepakatan transisi kekuasaan.

Al-Sabri mengatakan empat bulan lalu Presiden Saleh mengatakan ia menerima kesepakatan transisi dari Gulf Cooperation Council (GCC), dan jika ia serius, seharusnya mengundurkan diri dengan segera.

Presiden Saleh sebelumnya hampir melepaskan jabatan pada tiga kesempatan sejak bulan April. Ia tidak jadi mundur pada setiap kesempatan sebelum kesepakatan transisi itu ditandatangani. Rencana GCC menyerukan Presiden Saleh untuk menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya dan memungkinkan koalisi membentuk pemerintah persatuan nasional.

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian terbaru dari Yaman, Tawakkal Karman menyatakan keraguannya, ia mengatakan aktivis-aktivis anti-pemerintah tidak yakin presiden Saleh akan mengundurkan diri.

XS
SM
MD
LG