Kantor berita pemerintah Turki mengatakan operasi militer di Turki tenggara telah menewaskan 115 pemberontak Kurdi sejak 15 Desember.
Menurut kantor berita Anadolu, sebagian besar kematian itu terjadi di kota Cizre dan Silopi yang terkena larangan keluar rumah selama 24 jam, dengan 98 pemberontak tewas. Kematian lainnya terjadi di provinsi Mardin dan Diyarbakir.
Pemerintah mengatakan militan yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang itu, memasang alat-alat peledak, menggali parit perlindungan dan memasang barikade di wilayah tersebut. Turki bertekad untuk meneruskan operasi itu sampai wilayah itu bersih dari pemberontak.
Hari Senin (21/12), Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan operasi itu akan diteruskan dan berjanji “organisasi teroris” bersama para pendukungnya “akan dikubur di parit-parit yang mereka gali”. [my/jm]
