Tautan-tautan Akses

Obama Serukan Reformasi Intelejen


Obama menyerukan reformasi intelejen dalam pidatonya mengenai Badan Keamanan Nasional (NSA) di Departemen Kehakiman di Washington DC, Jumat, 17/1/2014.
Obama menyerukan reformasi intelejen dalam pidatonya mengenai Badan Keamanan Nasional (NSA) di Departemen Kehakiman di Washington DC, Jumat, 17/1/2014.

Presiden Amerika Barack Obama mengungkapkan reformasi dalam pengintaian besar-besaran yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional yang penuh rahasia.

Presiden Obama hari Jumat (17/1) mengatakan pengumpulan data intelijen sejak lama “membantu mengamankan negara dan kebebasan kita,” tapi bahwa serangan teroris tahun 2001 terhadap Washington dan New York menimbulkan tantangan-tantangan baru.

Dalam pidato yang ditayangkan televisi nasional, presiden mengatakan badan-badan intelijen Amerika harus menyesuaikan diri dengan perubahan itu dan mengubah taktik pengintaian dan investigasi yang telah mereka gunakan selama puluhan tahun.

"Intelijen Amerika telah menghentikan serangan teroris di seluruh dunia," kata Obama. "Tapi kekhawatiran bahwa pengintaian pemerintah bisa melanggar kebebasan dan privasi warga sipil, perlu diperhitungkan," lanjutnya.

Presiden Barack Obama mengatakan akan mengurangi operasi pemantauan elektronik besar-besaran, dan mengekang kegiatan mata-mata yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA), termasuk penghentian tindakan mata-mata atas berbagai sekutu dan sekaligus memulai pengawasan hukum atas jutaan rekaman telpon warga Amerika.

Menurut Obama, pemerintahnya akan terus mengumpulkan data percakapan telpon tapi akan mengalihkan fasilitas penyimpanannya pada akhir bulan Maret kepada suatu badan lain yang akan ditentukan, setelah konsultasi dengan Kongres.

Perubahan cara pengumpulan data elektronik itu dipicu oleh pembocoran dokumen-dokumen NSA oleh bekas kontraktor NSA Edward Snowden. Menurut NSA, Snowden mencuri 1,7 juta dokumen sebelum melarikan diri dan minta suaka di Rusia. Dokumen yang bocor antara lain menunjukkan bahwa dinas intelijen telah memantau pembicaraan telpon kepala-kepala negara sekutu, termasuk telpon kanselir Jerman Angela Merkel. Namun Obama mengatakan, praktek itu akan dihentikan, kecuali ada alasan yang sangat kuat yang menyangkut keamanan Amerika.
XS
SM
MD
LG