Memanfaatkan semangat kekeluargaan tahun baru Persia, Presiden AS Barack Obama pada hari Jumat menyerukan kepada Iran untuk membebaskan tiga warga negara Amerika Serikat dan meminta Iran untuk membantu mencari warga AS keempat yang menghilang di Iran delapan tahun lalu.
Hari raya Nowruz "adalah waktu untuk bersatu kembali dan merayakan dengan orang-orang tercinta dan berbagai harapan bagi tahun yang baru," ujar Obama dalam pernyataannya mengimbau "pembebasan segera" tahanan dari Amerika Saeed Abedini, Amir Hekmati dan Jason Rezaian, dan meminta kerjasama Iran dalam mencari Robert Levinson.
Abedinie, seorang pendeta Amerika keturunan Iran dari Boise, Idaho, dihukum delapan tahun di penjara pada tahun 2013 karena mendirikan gereja-gereja Kristen rumahan di Iran, menurut Reuters. Dua anaknya yang masih kecil harus tumbuh tanpa ayahnya, ujar Obama.
Hekmati, seorang mantan marinir AS dari Michigan, yang ditangkap tahun 2011 saat mengunjungi keluarga, dituduh menjadi mata-mata Biro Intelijen AS (CIA). "Keluarganya, termasuk seorang ayah yang sakit keras, harus menderita terlalu lama atas tidak adanya Amir," menurut pernyataan Obama.
Rezaian yang lahir di California menjadi koresponden harian The Washington Post sejak 2012. Ia ditangkap Juli lalu atas tuduhan yang tidak pernah jelas detailnya, menurut harian tersebut. Istrinya, seorang reporter kelahiran Iran, Yeganeh Salehi, juga sempat ditangkap namun kemudian dibebaskan dengan uang jaminan.
Levinson, seorang agen FBI yang sudah pensiun, menghilang dari pulau Kish pada Maret 2007. Pada saat itu, ia menjadi informan bagi CIA, menurut Reuters. FBI menawarkan imbalan sampai $5 juta bagi informasi yang dapat membawa ia pulang dengan selamat. "Keluarganya telah menanggung beban berat atas menghilangnya (Levinson) selamat lebih dari delapan tahun," kata Obama.
Amerika Serikat dan Iran memutuskan hubungan diplomatik setelah revolusi di tahun 1979. Amerika Serikat dan kekuatan dunia lainnya sedang bernegosiasi dengan Iran untuk membatasi program nuklirnya dan sebagai gantinya menawarkan pelunakan sanksi ekonomi.
Sebagian informasi bagi laporan ini disediakan oleh Reuters.
