Dalam pidato Kamis (7/8) malam dari Gedung Putih, Presiden Obama mengatakan pesawat-pesawat Amerika telah menjatuhkan perbekalan darurat pangan dan air kepada warga Irak yang terancam oleh ektrimis.
Dalam pidatonya, Obama mengatakan Amerika mempunyai tanggung -jawab untuk mencegah kemungkinan tindak genosida oleh militan, yang telah mengusir dengan paksa dan membunuhi etnik minoritas.
Ia menekankan bahwa pasukan Amerika tidak akan dikirim ke Irak. Namun, tindakan itu merupakan penggunaan pasukan militer Amerika yang paling luas di Irak sejak pasukan Amerika ditarik dari negara itu tahun 2011, setelah perang hampir 10 tahun disana.
Sebelumnya, para pejabat Amerika mengatakan pesawat-pesawat itu menyeleaikan misi kemanusiaan mereka dekat kota Sinjar dan kemudian keluar dari daerah itu dengan selamat.
Kaum ektrimis dari kelompok Negara Islamis, yang telah mengambil alih banyak daerah Irak Utara, mengancam akan membunuhi kaum minoritas agama termasuk Kristen dan Yazidis, pengikut agama kuno yang terkait dengan Zoroastrianisme.
Puluhan ribu telah melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa mereka dan sekarang terperangkap di pegunungan tanpa pangan dan air.
