Tautan-tautan Akses

Obama Ragukan Komitmen Netanyahu Soal Palestina


Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Oktober 2014. (AP/Pablo Martinez Monsivais)
Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Oktober 2014. (AP/Pablo Martinez Monsivais)

Netanyahu berjanji dalam kampanye tidak akan pernah mendukung Palestina menjadi negara, namun seusai pemilu, ia menyatakan dukungannya terhadap solusi dua negara tetapi dengan sejumlah syarat ketat.

Presiden Amerika Barack Obama meragukan komitmen Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencapai perdamaian dengan Palestina, mengacu pada posisi Netanyahu yang terus berubah.

Netanyahu, yang baru kembali terpilih menjadi perdana menteri minggu ini, berkampanye dengan janji tidak akan pernah mendukung Palestina menjadi negara. Namun, seusai pemilu, ia menyatakan dukungannya terhadap solusi dua negara tetapi dengan sejumlah syarat ketat.

Dalam wawancara dengan situs The Huffington Post hari Jumat yang diterbitkan Sabtu, Presiden Obama mengatakan ia ragu dengan pernyataan terbaru Netanyahu.

“Itu sebabnya kita harus mengevaluasi pilihan-pilihan lain yang tersedia untuk memastikan tidak terjadi kekacauan di kawasan itu,” kata Obama.

Obama dan Netanyahu berbicara lewat telpon hari Kamis. Obama berkata kepada pemimpin Israel itu “akan sulit menemukan situasi dimana orang yakin perundingan bisa berlangsung.”

Situs itu mengatakan Obama menolak berkomentar ketika ditanya apakah Amerika akan terus memblokir upaya Palestina menjadi negara lewat jalur PBB.

Wawancara itu adalah komentar terbuka pertama Obama mengenai isu tersebut sejak pemilu Israel Selasa.

XS
SM
MD
LG