Tautan-tautan Akses

Obama Kirim Clinton ke Timur Tengah untuk Bantu Atasi Krisis Gaza


Presiden Amerika Serikat Barack Obama (kedua dari kanan) didampingi Menlu AS Hillary Clinton (ujung kiri) dalam pertemuan dengan PM Jepang Yoshihiko Noda di sela-sela agenda pertemuan puncak ASEAN di Phnom Penh, Kamboja (20/11). Menlu Clinton telah diutus Obama untuk berangkat ke Timur Tengah sebagai penengah dalam upaya peyelesaian konflik di Timur Tengah, seusai kunjungan di Kamboja ini.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama (kedua dari kanan) didampingi Menlu AS Hillary Clinton (ujung kiri) dalam pertemuan dengan PM Jepang Yoshihiko Noda di sela-sela agenda pertemuan puncak ASEAN di Phnom Penh, Kamboja (20/11). Menlu Clinton telah diutus Obama untuk berangkat ke Timur Tengah sebagai penengah dalam upaya peyelesaian konflik di Timur Tengah, seusai kunjungan di Kamboja ini.

Presiden Amerika Barack Obama mengirim Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke Timur Tengah dengan harapan dapat membantu menjadi penengah untuk mengakhiri konflik berdarah di kawasan itu.

Presiden Amerika Barack Obama mengirim Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke Israel, Ramallah dan Kairo untuk bertemu dengan para pemimpin kawasan itu sementara konflik lintas perbatasan antara Israel dan militan Palestina di Gaza memasuki hari ketujuh.

Seorang wakil penasehat keamanan nasional Gedung Putih mengatakan Clinton akan berangkat hari Selasa (20/11) dari Kamboja, dimana ia telah mendampingi Obama dalam kunjungan di Asia Tenggara.

Clinton akan memulai diplomasi Timur Tengahnya dengan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Ia juga akan bertemu dengan para pejabat Palestina di Ramallah sebelum bertolak ke Kairo untuk bertemu dengan para pemimpin di Mesir. Menurut Gedung Putih, lawatan tersebut akan memusatkan perhatian pada kepentingan Amerika untuk penyelesaian damai atas konflik tersebut.

Israel telah menembakkan roket ke Gaza dalam upaya untuk mengakhiri tembakan roket selama berbulan-bulan dari wilayah yang dikuasai Hamas. Amerika Serikat mengatakan Israel punya hak untuk membela diri.

Sejauh ini, diplomasi untuk menghentikan serangan-serangan lintas perbatasan telah gagal, termasuk pertemuan terbaru dengan Dewan Keamanan PBB Senin malam (19/11), yang berakhir tanpa mencapai persetujuan.

Sementara itu, asap membubung dari Kota Gaza hari Selasa sementara Israel melanjutkan serangan udaranya terhadap militan Hamas, yang telah menembakkan roket ke wilayah Israel.

Para pejabat mengatakan jumlah yang tewas telah naik menjadi lebih 100 warga Palestina dan tiga warga Israel. Serangan Israel hari Selasa menghantam Bank Islam Nasional di Kota Gaza, yang menghancurkan bagian dalam bank tersebut dan merusak ruangan bawah tanahnya.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon hari Selasa menyerukan gencatan senjata segera. Ia tiba di Kairo hari Senin untuk mendukung usaha-usaha mediasi.
XS
SM
MD
LG