Tautan-tautan Akses

Obama kepada Rakyat Kuba: Saatnya Lupakan Masa Lalu


Presiden AS Barack Obama berpidato di Gran Teatro di Havana, Kuba (22/3). (Reuters/Carlos Barria)
Presiden AS Barack Obama berpidato di Gran Teatro di Havana, Kuba (22/3). (Reuters/Carlos Barria)

Obama mengatakan punya harapan akan masa depan Kuba karena ia yakin pada rakyat Kuba, ucapan yang disampaikannya dalam bahasa Spanyol, yang disambut tepuk tangan.

Berbicara langsung kepada rakyat Kuba di Havana, Presiden AS Barack Obama mengatakan sudah waktunya bagi Amerika Serikat dan Kuba untuk melupakan perbedaan-perbedaan era Perang Dingin dan memulai perjalanan baru menuju masa depan yang akan menguntungkan bagi kedua negara.

“Saya datang ke sini untuk mengulurkan persahabatan kepada rakyat Kuba,” kata Obama dalam pidatonya yang disiarkan televisi beberapa jam sebelum meninggalkan negara pulau itu Selasa siang (22/3).

“Sudah waktunya bagi kita untuk meninggalkan masa lalu. Tidak mudah, akan ada kemunduran dan akan memerlukan waktu."

Berbicara di gedung teater megah El Gran Teatro de Havana dengan Presiden Kuba Raul Castro duduk di balkon di seberangnya, Obama menyampaikan harapan bagi hubungan masa depan antara Amerika dan Kuba serta rakyat kedua negara.

Ia menambahkan perubahan cepat semacam itu antara bekas musuh harus diawali dari tingkat kemanusiaan “dengan pemahaman, saling memaafkan dan mendengarkan”.

Obama mengatakan punya harapan akan masa depan Kuba karena ia yakin pada rakyat Kuba, ucapan yang disampaikannya dalam bahasa Spanyol, yang disambut tepuk tangan meriah para hadirin.

Mereka yang hadir dalam pidato itu termasuk pejabat Kuba dan tokoh-tokoh terkemuka serta anggota kabinet Obama dan kelompok bipartisan DPR Amerika.

Obama menjelaskan sejarah menyakitkan, perpecahan, persamaan dan perbedaan tajam antara kedua negara yang harus diatasi sambil melangkah maju untuk memulihkan hubungan. [my/ii]

XS
SM
MD
LG