Tautan-tautan Akses

Obama: Irak Perlu Bantuan Kemanusiaan, Bukan Militer


Presiden AS Barack Obama (kanan) berbicara dengan PM Irak Haider al-Abadi di Gedung Putih, Selasa (14/4).
Presiden AS Barack Obama (kanan) berbicara dengan PM Irak Haider al-Abadi di Gedung Putih, Selasa (14/4).

Presiden Barack Obama hari Selasa (14/4) menjanjikan bantuan kemanusiaan AS sebesar 250 juta dollar bagi Irak.

Presiden Amerika Barack Obama hari Selasa (14/4) menjanjikan bantuan kemanusiaan baru sebesar 250 juta dollar bagi Irak, tetapi tidak menyinggung bantuan militer yang diminta pemerintah Irak.

Seusai bertemu Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi di Gedung Putih, Obama mengatakan pasukan Irak sudah lebih canggih dalam hal perlengkapan dan pelatihan sejak pemerintah baru menjabat tujuh bulan lalu. Dibantu ofensif udara oleh Amerika, Irak telah merebut kembali kira-kira seperempat wilayah yang sempat dikuasai militan ISIS.

Namun, ditanya mengenai permintaan bantuan senjata tambahan, Obama mengatakan koordinasi militer antara Amerika dan Irak hanya untuk memastikan keberhasilan pasukan Irak.

Pemimpin Amerika itu mengatakan keduanya juga membahas peran Iran dalam menumpas ISIS di Irak. Amerika, kata Obama, berharap Irak dan Iran memiliki hubungan yang kuat sebagai tetangga tetapi semua operasi militer di Irak harus dikendalikan pemerintah negara itu.

“Bantuan asing apapun guna menumpas ISIS harus lewat pemerintah Irak,” kata Obama. “Itulah cara kita menghormati kedaulatan Irak.”

Sebelum rapat itu, PM Abadi mengatakan ingin Amerika menambah bantuan militernya dalam melawan ISIS.

Amerika mengatakan serangan-serangan udaranya di Irak – hampir 1.900 kali dalam beberapa bulan ini – telah membawa kemajuan bagi pasukan Irak. Tetapi militan ISIS saat ini masih menguasai Mosul, kota terbesar kedua di Irak, dan daerah-daerah strategis lain.

XS
SM
MD
LG