Tautan-tautan Akses

Obama Imbau Perbaiki Kemacetan Dalam Kompromi Pajak dan Pengeluaran


Presiden Amerika Barack Obama mengimbau DPR yang dikuasai fraksi Republik untuk berkompromi mengenai kesepakatan pajak dan pengeluaran. (Foto: Dok)
Presiden Amerika Barack Obama mengimbau DPR yang dikuasai fraksi Republik untuk berkompromi mengenai kesepakatan pajak dan pengeluaran. (Foto: Dok)

Dewan Perwakilan Rakyat AS diminta berkompromi mengenai isu pajak dan pengeluaran untuk menghindari resesi di Amerika.

Presiden Amerika Barack Obama Jumat (21/12) mengimbau Dewan Perwakilan Rakyat yang dikuasai fraksi Republik untuk berkompromi mengenai kesepakatan pajak dan pengeluaran untuk mencegah krisis akhir tahun yang mengancam anjloknya ekonomi terbesar dunia itu ke dalam resesi.

Obama mengimbau Partai Republik untuk menggunakan masa liburan Hari Natal nanti untuk, "berpikir tentang penderitaan yang akan dihadapi oleh rakyat Amerika" jika tidak kesepakatan kenaikan pajak dan pemotongan anggaran tidak tercapai dalam 10 hari ke depan.

Tanpa kesepakatan itu, hampir US$500 miliar pemotongan belanja dan kenaikan pajak dikenakan secara otomatis dan berlaku 1 Januari yang berdampak kepada hampir seluruh warga Amerika.

Presiden mengatakan ia akan menerima kenaikan pajak bagi semua orang dengan tingkat pendapatan di atas $400.000 seperti yang diusulkan oleh Partai Republik, jumlah yang lebih tinggi dari yang semula diajukan oleh Presiden sebesar $250.000, selagi Partai Republik ingin meneruskan semua keringanan pajak yang ada.

Pada Jumat, Presiden menggambarkan kemungkinan kompromi di mana "kedua belah pihak tidak akan mendapatkan 100 persen dari yang mereka inginkan."

Anggota DPR meninggalkan ibukota Kamis malam untuk masa liburan, yang mendorong Presiden mendesak mereka agar kembali ke Washington pekan depan guna mengupayakan kesepakatan.
XS
SM
MD
LG