Tautan-tautan Akses

Nike Akan Luncurkan Hijab Teknologi Tinggi untuk Atlet Muslimah


Atlet perempuan berlatih sepakbola di Kabul, Afghanistan. (Foto: Dok)
Atlet perempuan berlatih sepakbola di Kabul, Afghanistan. (Foto: Dok)

Nike akan meluncurkan hijab untuk atlet Muslimah awal tahun depan, menjadi produsen besar pakaian olahraga pertama yang menawarkan penutup kepala Muslimah yang dirancang khusus untuk kompetisi, perusahaan itu mengatakan Rabu (8/3).

Penutup kepala tersebut, dipasarkan dengan merk "Pro Hijab", dirancang untuk memungkinkan para atlet tetap berjilbab sesuai keyakinan mereka tanpa mengkompromikan performa.

Dibuat dari bahan yang ringan dan fleksibel, hijab itu diperkirakan akan dijual di toko-toko awal 2018, kata Nike dalam pernyataan.

Dalam beberapa tahun terakhir, hijab telah menjdi simbol paling terlihat dari budaya Islam di AS dan Eropa. Banyak perempuan Muslim menutup kepalanya di publik dengan hijab sebagai bentuk kesederhanaan, meskipun beberapa kritik melihatnya sebagai simbol penindasan.

Dengan sensitivitas terhadap imigrasi dan ancaman dari ekstremisme Muslim meningkat, hijab telah membuat banyak perempuan Muslim diserang. Pada saat yang sama, hijab telah berevolusi sebagai simbol keragaman yang dimanfaatkan Nike.

Parade Women's March di Washington, yang diadakan sehari setelah pelantikan Presiden AS Donald Trump, menggunakan wajah perempuan yang mengenakan hijab bermotif bendera Amerika sebagai salah satu bahan promosi.

Atlet-atlet Muslimah yang mengunjungi kantor pusat Nike di Beaverton, Oregon, di luar negara bagian Portland, telah mengeluhkan sulitnya mengenakan hijab saat berkompetisi, menurut perusahaan tersebut.

Nike kemudian berkonsultasi dengan atlet-atlet Muslimah di seluruh dunia, termasuk para pelari dan pembalap sepeda Timur Tengah, dalam merancang hijab tersebut.

Perusahaan-perusahaan lain juga telah mengincar penjualan hijab atlet-atlet Muslimah.

Tahun lalu, perusahaan pakaian olahraga Denmark, Hummel, meluncurkan kaos sepakbola berkerudung untuk tim sepakbola perempuan nasional.

Atlet-atlet Muslimah non-profesional telah memakai hijab atletik yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan yang lebih kecil.

Namun penjualan bersih tahunan Nike yang mencapai miliaran dan jangkauannya dalam budaya populer dapat menjaring lebih banyak atlet Muslimah, kata Amna Al Haddad, atlet angkat berat dari Uni Emirat Arab yang disponsori Nike, yang menjadi salah satu konsultan "Pro Hijab."

"Hal ini akan mendorong sebuah generasi yang benar-benar baru untuk berolahraga tanpa merasa ada batasan karena keyakinan atau aturan berpakaian," kata Haddad. [hd]

XS
SM
MD
LG