Tautan-tautan Akses

12 Negara Pasifik Setujui Kesepakatan Dagang Besar


Para menteri perdagangan dari 12 negara Pasifik menyetujui kesepakatan perdagangan bebas di Atlanta, Georgia, AS.
Para menteri perdagangan dari 12 negara Pasifik menyetujui kesepakatan perdagangan bebas di Atlanta, Georgia, AS.

AS, Jepang, dan 10 negara lain di Lingkar Pasifik mencapai sebuah kesepakatan perdagangan bebas, Kesepakatan Kemitraan Trans-Pasifik di kota Atlanta, negara bagian Georgia hari Senin (5/10).

Amerika, Jepang dan ke-10 negara kawasan Pasifik hari Senin (5/10) berhasil mencapai perjanjian perdagangan bebas berskala luas yang akan mengurangi hambatan-hambatan perdagangan dan menetapkan aturan-aturan perdagangan bagi 40 persen ekonomi dunia.

Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik atau dikenal sebagai “Trans-Pacific Partnership” TPP yang disepakati di Atlanta – Georgia ini merupakan hasil akhir perundingan yang berlangsung sengit terkait hambatan-hambatan perdagangan berbagai produk, termasuk pertanian dan produk susu, mobil-mobil baru, perangkat teknologi terbaru, obat-obatan canggih dan sejumlah produk lain, serta peraturan lingkungan hidup dan peraturan kerja.

Supaya bisa diberlakukan, perjanjian ini harus diratifikasi oleh parlemen ke-12 negara dalam blok itu, di mana para pelaku industri telah gencar melakukan lobby untuk melindungi produk mereka dari impor produk luar atau membuka kemungkinan ekspor perdagangan di ke negara-negara lain.

Tercapainya perjanjian ini merupakan kemenangan besar kebijakan luar negeri Presiden Barack Obama, meskipun belum jelas apakah akan mendapat persetujuan Kongres karena para anggota Kongres kemungkinan baru akan mempertimbangkannya tahun depan.

Presiden Obama mengatakan perjanjian ini “mencerminkan nilai-nilai Amerika dan memberi pekerja kita kesempatan yang adil untuk berhasil”.

Sejumlah analis ekonomi melihat kesepakatan ini sebagai perjanjian yang bisa mengatasi pengaruh dan perkembangan China, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia. China tidak menjadi bagian dari perjanjian itu, tetapi meskipun ekonominya melambat, masih perdagangannya masih tetap besar di seluruh dunia.

Presiden Obama mengatakan “meskipun 95% potensi pelanggan Amerika tinggal di luar negara ini, kita tidak bisa membiarkan negara seperti China menetapkan aturan ekonomi global. Kita harus menetapkan aturan-aturan itu, membuka pasar baru bagi produk Amerika sambil menetapkan standar yang tinggi untuk melindungi pekerja dan menjaga lingkungan hidup kita”.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyebut perjanjian itu “kebijakan yang berpandangan jauh ke depan bagi seluruh negara yang terlibat, yang memiliki nilai-nilai yang sama dan berupaya membangun zona ekonomi yang bebas dan adil”.

Usaha Presiden Obama untuk mewujudkan perjanjian perdagangan itu telah mendapat banyak tentangan dari mitra-mitranya dalam fraksi Demokrat di Kongres, yang mengatakan perjanjian itu akan menghapus ribuan pekerjaan di Amerika karena perusahaan-perusahaan akan memindahkan operasi mereka ke negara-negara lain dengan upah buruh yang lebih rendah. Namun sebaliknya anggota-anggota fraksi Republik yang berorientasi-bisnis – meski menentang kebijakan dalam dan luar negeri Presiden Obama – umumnya mendukung perjanjian perdagangan itu.

Persetujuan akhir atas perjanjian itu bisa diperumit dengan pemilu presiden Amerika tahun 2016 dan Kongres mungkin akan menunda langkahnya hingga tahun 2017 ketika presiden baru sudah terpilih. Berdasarkan konstitusi, Presiden Obama tidak bisa mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan ketiga.

Tim yang terlibat dalam perundingan selama lima hari di Atlanta membahas beberapa ketidaksepakatan terkait perlindungan hak kekayaan intelektual atas obat-obatan biologis baru, aturan perakitan otomotif dan perdagangan produk-produk susu.

Salah satu perselisihan yang melibatkan Amerika dan Australia menyangkut hak paten bagi pabrik obat-obatan biologis terhadap perusahaan yang membuat obat-obatan versi generik. Amerika ingin perlindungan hak paten selama 12 tahun, tetapi akhirnya sepakat untuk perlindungan sedikitnya selama lima tahun atau bahkan mungkin delapan tahun.

Dalam perjanjian tentang produk-produk susu, Kanada dan Jepang sepakat meningkatkan akses ke pasar mereka, dan Amerika mengijinkan Selandia Baru mengirim lebih banyak produk susu ke Amerika.

Beberapa negara lain yang ikut dalam perjanjian TPP ini adalah Meksiko, Peru, Chile, Vietnam, Brunei, Singapura dan Malaysia. [em/ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG