Tautan-tautan Akses

Kelompok Muslim Filipina Berharap Kesepakatan Damai Bisa Terwujud di Lapangan


Ketua Front Pembebasan Islam Moro Haji Murad Ebrahim (tengah) dan Presiden Filipina Benigno Aquino usai menandatangani kesepakatan damai di Manila (15/10).
Ketua Front Pembebasan Islam Moro Haji Murad Ebrahim (tengah) dan Presiden Filipina Benigno Aquino usai menandatangani kesepakatan damai di Manila (15/10).

Kepala kelompok pemberontak Muslim terbesar di Filipina memperkirakan akan ada tantangan dalam menuntaskan pembicaraan kesepakatan damai yang langgeng dengan pemerintah.

Kedua belah pihak berharap perjanjian tersebut akan mengakhiri perjuangan umat Islam selama empat dekade bagi penentuan nasib sendiri yang telah menewaskan lebih dari 120.000 orang.

Ketua Front Pembebasan Islam Moro bertemu dengan wartawan untuk pertama kali sejak penandatanganan perjanjian damai awal antara kelompoknya dan pemerintah Filipina dua pekan lalu. Di bawah terik matahari di markas pemberontak yang luas di Camp Darapanan, Murad Ebrahim menyebut dokumen yang ditandatangani itu "solusi politik terbaik" yang pernah dibuat oleh kelompok Muslim di Mindanao. Tetapi ia mengatakan itu baru langkah pertama.

"Harap diingat bahwa tugas ini ke depan lebih besar dan lebih kompleks dan rumit, yakni menerjemahkan kesepakatan ini menjadi kenyataan di lapangan," papar Murad.

Perjanjian awal menetapkan pedoman untuk menciptakan suatu wilayah di bagian barat Mindanao yang disebut Bangsamoro. Nama yang diciptakan oleh pemberontak bertahun-tahun lalu itu berpihak kepada semua penduduk asli di wilayah itu, termasuk Muslim, non-Muslim dan masyarakat adat. Nama itu secara efektif akan menggantikan Wilayah Otonomi Muslim Mindanao, di lokasi yang sama, yang merupakan hasil dari kesepakatan damai 1996 antara sebuah kelompok Muslim yang lebih kecil dan pemerintah.

Berdasarkan perjanjian awal, daerah itu akan memiliki wewenang, di antaranya, mendirikan pemerintahan parlementer sendiri, menarik pajak dan menghasilkan pendapatan. Pemerintah Filipina akan mengawasi bidang-bidang seperti keamanan nasional, hubungan luar negeri dan kebijakan moneter.

Murad mengatakan langkah selanjutnya untuk kesepakatan damai akhir akan membahas penyelesaian ketentuan-ketentuan berbagi kekuasaan dan kekayaan. Kemudian, membentuk hubungan antar pemerintah dan rincian mengenai perlucutan senjata akan segera dilakukan setelah itu. Kedua panel perunding mengatakan hasilnya bisa dicapai selambatnya bulan Desember. Hasil perundingan itu akan menjadi dasar untuk menyelesaikan transisi ke pembentukan kawasan Bangsamoro baru selambatnya tahun 2016.

Perunding MILF Jaksa Michael Mastura menghadiri konferensi pers itu. Dia mengatakan ada kegembiraan luas di antara kelompok itu ketika kesepakatan pertama kali ditandatangani. Tapi Mastura, yang menyamakan dirinya dengan "penjahat dalam cerita yang bagus," memperingatkan bahwa empat ketentuan utama – atau lampiran – sangat sulit disepakati.

"Jika dan apabila lampiran serta semua dokumen tidak dapat diakomodasi oleh konstitusi yang berlaku sekarang, saya akan mengulangi apa yang saya katakan sebelumnya: konstitusi yang ada sekarang merupakan kerangka terlalu sempit untuk merundingkan aspirasi Bangsamoro," kata Mastura.

Konstitusi telah menjadi faktor penghalang selama 15 tahun terakhir sehingga kedua belah pihak melakukan negosiasi dalam perundingan-perundingan yang dibumbui pernyataan-pernyataan keras. Tim perunding Presiden Benigno Aquino mengatakan perubahan konstitusi tidak akan diperlukan.

Kedua panel akan bertemu berikutnya pada minggu kedua bulan November.

Recommended

XS
SM
MD
LG