Harga minyak mencapai di atas US$100 per barrel Senin (17/2), saat udara dingin di Amerika Serikat meningkatkan permintaan akan bahan-bakar pemanas dan jumlah kredit China yang solid menurunkan kekhawatiran atas ekonomi kedua terbesar dunia tersebut.
Pada tengah hari, harga minyak mentah AS untuk pengiriman Maret naik 62 sen menjadi $100,92 per barrel dalam perdagangan elektronik di Bursa New York Mercantile.
"Udara dingin yang berlanjut di AS terus mendorong harga-harga energi," ujar para analis di Commerzbank di Frankfurt dalam catatan kepada para klien.
Mereka menambahkan bahwa harga-harga sepertinya akan terkoreksi, kemungkinan sampai beberapa dolar, saat udara dingin berkurang, seperti yang terjadi pada awal tahun lalu.
Untuk sekarang, harga-harga minyak telah didukung oleh angka pertumbuhan kredit yang menguntungkan dari China, yang menunjukkan bahwa ekonomi China tidak menderita perlambatan yang dramatis.
Harga minyak mentah Brent, yang digunakan untuk menetapkan harga-harga untuk beragam minyak mentah internasional, mencapai $109,18 pada bursa ICE Futures di London.
Pada tengah hari, harga minyak mentah AS untuk pengiriman Maret naik 62 sen menjadi $100,92 per barrel dalam perdagangan elektronik di Bursa New York Mercantile.
"Udara dingin yang berlanjut di AS terus mendorong harga-harga energi," ujar para analis di Commerzbank di Frankfurt dalam catatan kepada para klien.
Mereka menambahkan bahwa harga-harga sepertinya akan terkoreksi, kemungkinan sampai beberapa dolar, saat udara dingin berkurang, seperti yang terjadi pada awal tahun lalu.
Untuk sekarang, harga-harga minyak telah didukung oleh angka pertumbuhan kredit yang menguntungkan dari China, yang menunjukkan bahwa ekonomi China tidak menderita perlambatan yang dramatis.
Harga minyak mentah Brent, yang digunakan untuk menetapkan harga-harga untuk beragam minyak mentah internasional, mencapai $109,18 pada bursa ICE Futures di London.
