Tautan-tautan Akses

Militer Mesir Minta Maaf atas Tewasnya Para Demonstran


Beberapa tentara Mesir membuat barikade untuk menjaga kantor Kementerian Dalam Negeri sementara para demonstran memandangi mereka (24/11).
Beberapa tentara Mesir membuat barikade untuk menjaga kantor Kementerian Dalam Negeri sementara para demonstran memandangi mereka (24/11).

Permintaan maaf itu dilontarkan sementara gencatan atas permusuhan yang rapuh mulai diberlakukan di Lapangan Tahrir, Kairo.

Militer Mesir meminta maaf atas kematian paling sedikit 35 pengunjuk rasa dalam serangkaian bentrokan dengan polisi, pekan ini.

Permintaan maaf itu dilontarkan sementara gencatan permusuhan yang rapuh diberlakukan di Lapangan Tahrir, Kairo, yang menjadi pusat bentrokan disertai kekerasan antara polisi dan demonstran yang menuntut agar penguasa militer Mesir segera mengundurkan diri.

Tentara menggunakan palang-palang besi dan kawat berduri untuk memisahkan demonstran dan polisi di sepanjang jalan yang menjadi lokasi bentrokan paling sengit di sana.

Sementara itu, pernyataan dari penguasa militer Mesir menyebutkan tentang janji mengajukan mereka yang bertanggungjawab atas kematian itu ke pengadilan.

Bentrokan terbaru terjadi Kamis dini hari di sebelah timur Kairo, di Ismailia, kota di tepian Terusan Suez. Sebagian demonstran melemparkan bom Molotov ke arah tentara yang bergerak di jalan-jalan dengan mobil-mobil lapis baja dan tank-tank.

Sebagian demonstran menuduh militer menyulut kekerasan tanpa pemicu yang jelas. Di kota pesisir Alexandria, Rabu larut malam, demonstran mendirikan barikade dan melemparkan batu ke arah polisi. Yang lainnya bergandengan tangan di depan gedung-gedung militer dan menyerukan “kebebasan.”

Komisaris Tinggi PBB urusan HAM Navi Pillay hari Rabu mendesak pihak berwenang Mesir agar mengakhiri apa yang disebutnya “kekuatan berlebihan terhadap demonstran”, dan menyebut foto-foto mengenai pemukulan secara brutal terhadap demonstran yang tak berdaya “sangat mengejutkan.”

XS
SM
MD
LG