Tautan-tautan Akses

Mesir Hukum Mati 11 Pelaku Kekerasan Sepak Bola


Terdakwa bereaksi terhadap vonis hukuman mati dalam kasus pada pertandingan sepak bola di Port Said yang mengakibatkan 70 orang tewas dan banyak orang lainnya terluka.
Terdakwa bereaksi terhadap vonis hukuman mati dalam kasus pada pertandingan sepak bola di Port Said yang mengakibatkan 70 orang tewas dan banyak orang lainnya terluka.

Pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman mati terhadap 11 pria atas peran mereka dalam aksi kekerasan terburuk di stadion sepak bola, yang menewaskan 70 orang pada tahun 2012.

Sebagian besar korban tewas terinjak-injak ketika fans yang panik mencoba lari keluar dari stadion Port Said ketika pendukung tim lokal al-Masry menyerbu. Banyak korban lainnya jatuh dari teras-teras stadion, menurut saksi saat itu. Lebih dari 1.000 orang luka-luka.

Pengadilan, yang proses persidangannya disiarkan langsung di televisi, menjatuhkan hukuman mati in absentia terhadap salah seorang terdakwa. Sepuluh pria mendapat 15 tahun di penjara, 14 dihukum 10 tahun penjara, dan 15 pria menerima hukuman 5 tahun penjara. Mereka didakwa dengan tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan. 21 orang dinyatakan tidak bersalah. Para terdakwa dapat mengajukan banding. Di antara mereka yang menerima hukuman lima tahun penjara adalah mantan kepala polisi Port Said.

Hakim Mohammed al-Saeed telah mendapat persetujuan untuk menjatuhkan hukuman mati ini dari Grand Mufti Shawqi Allam, pemimpin agama tertinggi di Mesir, sebagai bagian dari prosedur bagi penjatuhan hukuman mati di negara ini.

Yasser Sayed Ahmed, seorang pengacara bagi keluarga salah satu korban menyebut keputusan tersebut "sangat adil dan memuaskan."

Pertandingan sepak bola sering menjadi ajang pertarungan di Mesir. Kedua tim dalam insiden Port Said, al-Masry dan Al-Ahli dari Kairo, adalah musuh bebuyutan. Para saksi mengatakan kericuhan dimulai setelah fans Kairo membentangkan spanduk yang menghina tim lokal, yang memenangkan pertandingan, 3-1.

Sejak itu, Mesir telah membatasi jumlah orang yang dapat menonton pertandingan sepak bola, walaupun para pendukung masih sering mencoba menerobos masuk ke dalam stadion.

Di bulan Februari, setidaknya 22 orang tewas di luar sebuah stadion sepak bola ketika pihak berwajib melarang para fans masuk.

Dalam insiden ini, sebagian besar korban sesak napas ketika kerumunan saling injak-menginjak saat polisi menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan fans yang mencoba masuk ke dalam stadion pada pertandingan antara dua klub, Zamalek dan Ennpi, menurut petugas penyelamat dan para saksi.

XS
SM
MD
LG