Tautan-tautan Akses

Menhan AS: Perubahan Politik di Timur Tengah Sinyalkan Kemunduran Gerakan Ekstremis


Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates tidak menganggap tuntutan bagi perubahan di negara-negara sekutu dekat AS, terutama Yordania dan Arab Saudi, tidak akan membahayakan kepentingan Amerika.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates tidak menganggap tuntutan bagi perubahan di negara-negara sekutu dekat AS, terutama Yordania dan Arab Saudi, tidak akan membahayakan kepentingan Amerika.

Menhan AS Robert Gates menyebut berbagai protes yang berlangsung di Timur Tengah menunjukkan perubahan tanpa kekerasan mungkin tercapai.

Menteri Pertahanan Robert Gates mengatakan revolusi di Tunisia dan Mesir, dan pergolakan yang masih berlangsung di Timur Tengah membuktikan bahwa protes damai tanpa memerlukan gerakan militan dapat sukses membawa perubahan.

Gates menyebut perubahan di Timur Tengah sebagai kemunduran luar biasa bagi Al-Qaida: “Ini membuktikan kelirunya pernyataan Al-Qaida bahwa satu-satunya cara menggulingkan pemerintah otoriter adalah dengan kekerasan ekstremis. Rakyat beberapa negara telah membuktikan bahwa pernyataan itu tidak benar,” ujarnya.

Gates mengatakan Iran juga mendapat penilaian buruk terkait pergolakan ini, terutama karena pasukan keamanan negara itu sering menggunakan kekerasan untuk menindas pergolakan publik: “Perilaku tentara Tunisia dan Mesir, dan kecuali beberapa saat di Bahrain, sangat berbeda dengan penindasan brutal di Iran terhadap siapapun yang berani berdemo,” tambahnya.

Gates mengakui bahwa akan perlu berbulan-bulan, atau bertahun-tahun untuk mengetahui hasil pergolakan sekarang ini. Tetapi, ia memuji yang disebutnya sebagai awal proses perubahan setelah kebekuan politik bertahun-tahun di banyak negara Timur Tengah. Menurut Gates, perubahan di negara-negara sekutu dekat Amerika, terutama Yordania dan Arab Saudi, tidak akan membahayakan kepentingan Amerika. Menurutnya, negara-negara tersebut telah melakukan reformasi tertentu selama beberapa tahun dan proses itu akan diteruskan.

Pemimpin Libya Moammar Gaddafi yang tetap menolak tuntutan banyak kalangan untuk menyerahkan kekuasaannya.
Pemimpin Libya Moammar Gaddafi yang tetap menolak tuntutan banyak kalangan untuk menyerahkan kekuasaannya.

Mengenai Libya, Gates menegaskan bahwa kecil kemungkinan Amerika memerintahkan tindakan militer, meskipun ia telah memerintahkan agar dua kapal perang Amerika berlayar ke Laut Tengah. Menurutnya, kehadiran kapal-kapal tersebut memberikan opsi kepada Presiden Obama, tetapi akan diperlukan resolusi Dewan Keamanan PBB sebelum langkah seperti wilayah larangan terbang ditegakkan. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan, para tokoh oposisi Libya tidak menginginkan intervensi seperti itu.

Gates mengatakan tindakan apapun selain memberikan bantuan kemanusiaan akan rumit, dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang dan harus dipertimbangkan masak-masak: “Kami berpikir dua kali sebelum mengirim tentara lagi ke negara Timur Tengah. Kami sensitif mengenai hal ini, tetapi akan memberikan opsi luas kepada Presiden Obama,” jelasnya.

Gates tidak memberikan rincian, dan menegaskan bahwa belum ada tindakan militer tertentu yang telah diputuskan akan diambil.

XS
SM
MD
LG