Menteri luar negeri Georgia hari Rabu (5/11) mengundurkan diri sebagai protes atas pemecatan menteri pertahanan negara itu yang pro-Barat sehari sebelumnya, memicu ketegangan yang mungkin meningkat menjadi krisis politik berskala besar.
Menteri Luar Negeri Maya Panjikidze dan tiga wakilnya mengundurkan diri karena menentang pemecatan Irakli Alasania sebagai menteri pertahanan. Panjikidze mengatakan tindakan Perdana Menteri Irakli Garibashvili itu bermotif politik dan membahayakan kemungkinan Georgia bergabung dengan NATO dan Uni Eropa. Juga hari Selasa, menteri urusan integrasi Eropa Aleksi Petriashvili mengundurkan diri.
Semua menteri yang mundur itu adalah anggota partai yang sama yang dipimpin Alasania. Partai itu hari Rabu juga keluar dari koalisi yang berkuasa di negara itu.
Alasania sebelumnya mengkritik PM Garibashvili terkait penangkapan beberapa pejabat departemen pertahanan, yang menurutnya bertujuan melemahkan kalangan pro-Barat. PM itu menyebut tuduhan tersebut “spekulasi yang tidak bertanggungjawab” dan kecondongan pro-Barat Georgia tidak dapat diubah.
Beberapa anggota Kabinet lainnya mengancam akan mundur dan sejumlah anggota parlemen mengatakan mungkin akan memihak oposisi, sehingga koalisi yang berkuasa tidak lagi menjadi mayoritas.
