Tautan-tautan Akses

Menhan AS Tiba di Kairo dalam Lawatan ke Timur Tengah


Menhan AS Chuck Hagel (kanan) berjalan berdampingan dengan Menhan Mesir Abdel-Fattah el-Sissi, dalam upacara menyambut kedatangan tamu negara di Kementrian Pertahanan Mesir di Kairo (24/3).
Menhan AS Chuck Hagel (kanan) berjalan berdampingan dengan Menhan Mesir Abdel-Fattah el-Sissi, dalam upacara menyambut kedatangan tamu negara di Kementrian Pertahanan Mesir di Kairo (24/3).

Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel tiba di Kairo, Mesir hari Rabu (24/4), setelah sebelumnya singgah di Israel, Yordania, dan Arab Saudi.

Kunjungan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel ke Kairo dilakukan ditengah-tengah ketegangan politik antara oposisi yang sebagian besar berhaluan sekuler dan para pemimpin Islamis.

Dalam lawatannya di Timur Tengah, Hagel akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Mohamed Morsi, Rabu (24/4).

Para pejabat berencana membicarakan hubungan pertahanan antara kedua negara, serta transisi Mesir setelah tergulingnya Presiden Hosni Mubarak tahun 2011.

Hagel mengatakan bahwa negara-negara yang bersekutu harus tetap “lebih erat lagi” sementara tantangan di Timur Tengah menjadi lebih rumit, hari Selasa (23/4). Ucapan tersebut dikeluarkan ketika ia bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam persinggahan pertamanya dalam lawatan di Timur Tengah.

Lawatan itu dilakukan setelah pemerintah Amerika mengumumkan bahwa Amerika akan mengizinkan penjualan senjata mutakhir Amerika yang bernilai $ 10 miliar kepada Israel, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Amerika berusaha membuat saluran tetap terbuka dengan pemerintah baru Mesir, sejak Morsi berkuasa bulan Juni. Amerika dan Mesir menjalin hubungan erat sejak mendiang presiden Anwar Sadat menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel yang dimediasi Amerika Serikat tahun 1978.

Amerika dan sekutu-sekutu regionalnya khawatir bahwa kemelut politik dan ekonomi di Mesir dapat mengganggu kestabilan di Timur Tengah.
XS
SM
MD
LG