Tautan-tautan Akses

Menhan AS: Perjanjian TPP, Bagian Penting Kebijakan Pemerintahan Obama di Asia Pasifik


Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter di McCain Institute, Arizona State University, di Tempe, Arizona, 6 April 2015 (AP Photo/Matt York).
Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter di McCain Institute, Arizona State University, di Tempe, Arizona, 6 April 2015 (AP Photo/Matt York).

Menteri Pertahanan Amerika Ashton Carter meminta Kongres agar mengesahkan Otorita Promosi Perdagangan (TPA).

Sebelum memulai lawatannya ke Asia, Menteri Pertahanan Amerika Ashton Carter hari Senin menyebut perjanjian perdagangan bebas Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) merupakan bagian penting dari kebijakan penyeimbangan kembali pemerintahan Presiden Obama terhadap kawasan Asia Pasifik.

Berbicara di Arizona State University, Menteri Pertahanan Carter mengatakan kawasan penting bagi masa depan Amerika adalah Asia Pasifik, di mana separuh penduduk bumi akan bertempat tinggal pada tahun 2050, di mana lebih dari separuh separuh kelas menengah dunia akan bermukim pada tahun 2030, dan anggaran pertahanan sedang meningkat.

Carter mengatakan kepada para mahasiswa universitas itu bahwa memastikan perdamaian, kemakmuran dan kemajuan di kawasan tersebut akan menjadi tantangan strategis utama generasi mereka.

Carter meminta Kongres agar mengesahkan Otorita Promosi Perdagangan (TPA), supaya Presiden Obama dapat memastikan Amerika memperoleh hasil terbaik dengan 11 negara anggota lainnya dalam hal pemerataan kesempatan.

"Ini akan dilakukan dengan meminta negara-negara anggota lainnya agar menerapkan standar-standar yang kita berlakukan di sini di Amerika Serikat, seperti transparansi pemerintah, undang-undang kepemilikan intelektual, Internet bebas dan terbuka, perlindungan lingkungan hidup dan hak-hak pekerja. TPP juga akan mengurangi hambatan bagi barang-barang dan jasa Amerika di pasar Asia Pasifik yang pertumbuhannya paling pesat," kata Ashton Carter.

Carter menyebut TPP sebagai salah satu bagian paling penting dari kebijakan penyeimbangan kembali Amerika terhadap kawasan itu. Ia mengatakan ini sama pentingnya dengan menambahkan satu kapal induk ke armada angkatan laut.

Namun ia memperingatkan mengenai semakin sedikitnya waktu untuk melakukan perundingan bertahun-tahun. Carter mengatakan, negara-negara di kawasan memecah-mecah pasar yang sedang berkembang di sana dengan berbagai perjanjian yang, dalam beberapa hal, didasarkan pada tekanan dan pengaturan khusus, bukan berlandaskan keterbukaan dan prinsip.

Carter, yang akan mengunjungi Jepang, Korea Selatan dan Komando Pasifik Amerika di Hawaii dalam beberapa hari mendatang, mengatakan, Amerika memperbarui aliansi yang telah berjalan lama di kawasan sambil meningkatkan hubungannya dengan India dan Asia Tenggara. Ia menyatakan prihatin mengenai tidak transparannya anggaran pertahanan China, aksi-aksi di dunia maya dan perilaku maritimnya di Laut China Selatan dan Laut China Timur.

"Amerika dan China bukan sekutu, tetapi kami tidak bermusuhan. Hubungan Amerika-China yang kuat dan konstruktif sangat penting bagi kemakmuran dan keamanan global. Kemitraan kita akan kompleks sementara kita terus bersaing dan juga bekerjasama," lanjutnya.

Ia mengatakan Washington menginginkan suatu skenario di mana semua pihak berhasil, melanjutkan masa perdamaian dan kemamuran puluhan tahun yang diperkokoh oleh peran kuat Amerika di mana seluruh negara Asia-Pasifik terus berkembang dan makmur, termasuk China.

Sementara itu Brad Glosserman, direktur eksekutif Pacific Forum, lembaga kajian strategis keamanan Asia yang berbasis di Hawaii, mengatakan, para pemimpin Asia menganggap keberhasilan TPP sebagai kunci bagi komitmen Amerika di kawasan.

Glosserman mengatakan, keberhasilan TPP akan bergantung pada politik dalam negeri Amerika dan kesediaan para legislator kedua partai untuk memberi presiden kewenangan memajukan perdagangan (TPA). Menurutnya, TPA akan berperan besar dalam perundingan Amerika-Jepang yang sedang berlangsung.

Kewenangan itu akan memungkinkan presiden untuk merundingkan perjanjian-perjanjian perdagangan dengan memberi kesempatan kepada Kongres untuk mendukung atau menolaknya tanpa merundingkan kembali persyaratan dalam perjanjian tersebut.

XS
SM
MD
LG