Tautan-tautan Akses

PM Thailand Tegaskan Tak akan Mundur


PM Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan tidak akan menyerah pada tuntutan oposisi agar mundur dari jabatannya (foto: dok).
PM Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan tidak akan menyerah pada tuntutan oposisi agar mundur dari jabatannya (foto: dok).

PM Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan tidak akan menyerah kepada tuntutan oposisi agar dia mengundurkan diri, meskipun terjadi protes anti pemerintah selama dua hari di Bangkok.

Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan ia tidak akan menyerah pada tuntutan kelompok oposisi agar mundur dari jabatannya, meskipun demonstrasi anti-pemerintah besar-besaran berlangsung di Bangkok selama dua hari ini.

Yingluck Shinawatra hari Selasa (14/1) mengatakan kepada wartawan ia punya tugas konstitusional untuk tetap menjabat sebagai perdana menteri, dan hanya kerja sama dan dialog yang bisa menyelesaikan kebuntuan politik yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan.

Yingluck Shinawatra bicara sementara ribuan demonstran dari kelompok oposisi memadati jalan-jalan kota Bangkok pada hari kedua, melambai-lambaikan bendera dan meniupkan peluit di luar beberapa gedung pemerintah, dalam upaya menganggu kegiatan resmi pemerintahan.

Pemimpin demonstran – mantan wakil perdana menteri Suthep Thaugsuban – mengatakan ia akan tetap melanjutkan demonstrasi itu, dan bahkan mengancam akan menangkap Yingluck Shinawatra jika tidak segera mengundurkan diri.

Demonstrasi ini awalnya dimaksudkan untuk “menghentikan kegiatan di ibukota”. Tetapi hari Selasa aktivitas di sebagian besar kota tetap berlangsung seperti biasa, meski arus lalu lintas tidak ramai dan para demonstran memblokir beberapa perempatan jalan utama.

Perdana Menteri Yingluck Shinawatra telah membubarkan parlemen dan menyerukan pemilu sela tanggal 2 Februari, serta mengusulkan pembentukan dewan reformasi nasional sebagai jalan keluar untuk menyelesaikan krisis politik yang sudah berlangsung beberapa bulan.

Hari Rabu Yingluck akan bertemu dengan para demonstran dan pemimpin politik untuk membahas permintaan komisi pemilu guna menunda pemilu hingga bulan Mei. Kelompok oposisi mengatakan konsesi yang ditawarkan tidak cukup.

Suthep Thaugsuban menyerukan agar “dewan rakyat” yang tidak dipilih menggantikan pemerintah sekarang dan menerapkan reformasi guna mengakhiri korupsi dan politik uang sebelum pemilu baru diselenggarakan.

Beberapa analis mengatakan partai pimpinan Yingluck Shinawatra tampaknya akan memenangkan pemilu sela bulan depan, yang menurut rencana akan diboikot oleh kelompok oposisi utama.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Marie Harf hari Senin mengatakan Amerika mendesak seluruh pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan aksi kekerasan, dan memuji pengekangan diri pihak berwenang sejauh ini.

Kelompok oposisi menganggap Yingluck sebagai boneka abangnya – mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra – yang terguling lewat kudeta militer tahun 2006, yang dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi dan kini hidup dalam pengasingan.
XS
SM
MD
LG