Para petugas penyelamatan Mesir hari Selasa (27/9) mengangkat puluhan mayat migran dari kapal nelayan yang tenggelam di pesisir Laut Tengah. Jumlah korban bencana tanggal 21 September itu bertambah menjadi lebih dari 200 orang tewas.
Para korban yang selamat mengatakan 450 sampai 600 migran, termasuk banyak perempuan dan anak-anak, berdesakan dalam kapal pukat ketika terbalik dini hari dekat kota pelabuhan Rosetta dalam perjalanan menuju Eropa.
Pihak militer mengatakan sebagian besar korban adalah warga Mesir dari daerah Delta Nil; banyak dari mereka remaja yang akan mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa. Tetapi laporan setempat juga mengatakan warga Afrika dari beberapa negara dan Suriah juga ada dalam kapal penangkap ikan yang mengalami kecelakaan itu.
Usaha pencarian hari Selasa dilakukan setelah para penyelam dan kapal penyelamat menarik kapal pukat itu dari lumpur di dasar laut, sehingga tim penyelamat bisa mengambil mayat para korban yang terperangkap di dalam palka perahu.
Di pantai, para petugas bantuan darurat kemudian mengatakan tidak ada lagi mayat di kapal itu.
Polisi setempat hari Senin menahan pemilik kapal, yang menurut laporan setempat bisa menghadapi tuduhan melakukan perdagangan manusia dan pembunuhan yang tidak disengaja.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan 3.500 migran telah meninggal atau hilang tahun ini ketika berusaha menyeberangi Laut Tengah. IOM mengatakan bahwa jumlahnya hampir 600 orang lebih banyak dari periode yang sama tahun lalu. [sp/isa]
