Tautan-tautan Akses

Lupita Nyong'o Akui Warna Kulitnya Sempat Jadi Hambatan


Aktris penerima nominasi Oscar 2014 lewat film "12 Years of Slave", Lupita Nyong'o.
Aktris penerima nominasi Oscar 2014 lewat film "12 Years of Slave", Lupita Nyong'o.

Ia mengatakan sering diejek karena warna kulitnya, sehingga ia selalu berdoa pada Tuhan agar diberi kulit yang lebih terang.

Tidak ada yang tidak berkaca-kaca pada Kamis (27/2) saat aktris Lupita Nyong'o menyampaikan pidato yang menyentuh pada waktu menerima penghargaan terobosan terbaik dalam acara Perempuan di Hollywood yang ketujuh yang diadakan oleh majalah Essence.

Bintang "12 Years a Slave" dan nomine untuk aktris pendukung terbaik untuk Oscar tahun ini mengaku bahwa saat masih anak-anak dan remaja, ia berharap kulitnya lebih terang.

Ia mengatakan sering diejek karena warna kulitnya, sehingga ia selalu berdoa pada Tuhan agar mengubah warna kulitnya.

Sampai suatu kali ia melihat supermodel Alek Wek yang berdarah Inggris Sudan dan ia mulai percaya akan kecantikan dirinya.

"Kulitnya segelap malam dan ia ada di semua majalah dan panggung busana," ujar Nyong'o.

"Warna kulit saya selalu menjadi hambatan yang harus diatasi. Saat itu saya tidak percaya orang-orang menganggap seorang perempuan yang tampak seperti saya sebagai perempuan cantik. Saya bingung dan ingin menolaknya karena saya mulai menikmati godaan rasa tidak percaya diri. Namun sebuah bunga mekar dalam diri saya."

Nyong'o mengatakan ia ingin menginspirasi perempuan-perempuan muda.

"Saya harap kehadiran saya di layar Anda dan wajah saya di majalah-majalah dapat mengarahkan Anda, perempuan-perempuan muda, pada perjalanan yang indah," ujarnya.

Essence juga memberikan penghargaan pada Cheryl Boone Isaacs, presiden kulit hitam pertama dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences, dan pembuat film Ava DuVernay, perempuan kulit hitam pertama yang memenangkan penghargaan sutradara terbaik di Festival Film Sundance 2012 untuk "Middle of Nowhere." (AP)
XS
SM
MD
LG