Tautan-tautan Akses

Los Angeles Bukan Lagi Ibukota Hiburan


Hollywood dan Los Angeles tidak lagi menjadi ibukota dunia hiburan karena kurangnya insentif bagi produksi film. (Foto: Dok)
Hollywood dan Los Angeles tidak lagi menjadi ibukota dunia hiburan karena kurangnya insentif bagi produksi film. (Foto: Dok)

Banyak produksi film dan televisi yang hijrah dari Los Angeles ke kota-kota lain di AS atau ke luar negeri karena insentif yang lebih menarik.

Steve Michelson adalah salah satu pemilik perusahaan katering untuk kru dan pemain beberapa acara di Los Angeles. Menurutnya, pada beberapa tahun terakhir, bisnis kurang menguntungkan.

“Sekarang pekerjaan dua atau tiga orang dilakukan oleh satu orang. Sebuah perusahaan menelepon saya kemarin, mereka ingin menjual lima truk katering karena ingin menjual usahanya,” ujar Michelson.

Beberapa perusahaan katering untuk industri film dan televisi meninggalkan Los Angeles, mengikuti klien-klien mereka ke kota-kota lain.

Presiden Film LA, Paul Adley mengatakan telah terjadi perubahan dramatis, terutama dalam industri televisi.

“Tahun ini, misalnya, kita tahu ada 23 drama televisi baru. Dua puluh satu diantaranya hijrah dari sini, padahal dulu semuanya difilmkan di sini. Dulu ada 80 persen produksi televisi, tapi sekarang turun menjadi sekitar 40 persen,” ujar

Bela Bajaria dari Universal Television mengatakan para eksekutif studio mempertimbangkan dua faktor utama saat memutuskan untuk membuat film atau acara televisi.

“Selain aspek kreatif, yang sama pentingnya adalah insentif pajak,” jelas Bajaria.

Ia mengatakan kota-kota di luar Los Angeles mulai menarik perhatian para studio sekitar satu dekade lalu.

“Sekitar 10 tahun lalu, New Orleans memberikan kredit-kredit pajak, disusul oleh beberapa negara bagian lain,” ujar Bajaria.

Pada 2004, New Orleans menjadi tempat syuting 16 film layar lebar atau proyek televisi. Tahun ini, ada lebih dari 50 produksi film, ujar Katie Williams, direktor dari Film New Orleans. Williams mengatakan insentif pajak negara bagian juga telah membantu pertumbuhan industri film lokal.

“Pada saat ini, apapun yang diperlukan sebuah proyek film dapat ditemukan di negara bagian ini, dan khususnya di New Orleans, hal ini juga membuka lapangan pekerjaan,” ujar Williams.

Hal yang sama terjadi di New York, negara bagian yang juga menawarkan insentif besar untuk industri film dan televisi.

Douglas Steiner, kepala Steiner Studios di Brooklyn, mengatakan bisnis tumbuh dengan baik sehingga perusahaannya bisa berekspansi.

“Produksi seperti ini mendatangkan uang bagi negara bagian dan kota,” ujar Steiner.

“Wali kota [Michael] Bloomberg membuat situasi mudah untuk syuting di New York, dan Gubernur [Andrew] Cuomo membuat produksi film menjadi lebih ekonomis, dan proyek film mempekerjakan puluhan ribu orang yang sulit mendapatkan pekerjaan,” tambahnya.

Audley dari Film LA mengatakan meski negara bagian California juga menawarkan insentif keuangan untuk perusahaan televisi dan film, tapi jumlahnya tidak sebanyak negara-negara bagian lain di Amerika.

“Sayangnya, kita tidak punya cukup uang untuk benar-benar bersaing,” ujar Audley.

Dan persaingan ini adalah persaingan global dengan negara-negara di Eropa Timur, serta Kanada, Australia, Selandia Baru dan Inggris, yang berebut industri hiburan Hollywood.
XS
SM
MD
LG