Tautan-tautan Akses

Serangan Bom Mobil Hantam Markas Polisi Mesir, 13 Tewas


Warga berkumpul di sekitar lokasi pasca ledakan di sebuah markas polisi di kawasan Delta Nil, kota Mansoura, Mesir (24/12).
Warga berkumpul di sekitar lokasi pasca ledakan di sebuah markas polisi di kawasan Delta Nil, kota Mansoura, Mesir (24/12).

Pihak berwenang mengatakan, mereka menduga ledakan Selasa pagi (24/12) di kota Mansour itu disebabkan bom mobil.

Pihak berwenang Mesir mengatakan sebuah bom mobil kuat menghantam markas besar kepolisian wilayah Delta Nil Mesir, menewaskan sekurang-kurangnya 13 orang dan mencederai 130 lainnya. Menurut para pejabat, sebagian besar korban adalah polisi.

Pihak berwenang mengatakan, mereka menduga ledakan Selasa pagi (24/12) di kota Mansoura itu disebabkan bom mobil.

Pemerintah sementara Mesir menuduh serangan itu dilakukan Ikhwanul Muslimin, dan mencap kelompok pendukung mantan presiden Mohamed Morsi itu organisasi teroris. Perdana Menteri Hazem el-Beblawi bersumpah bahwa mereka yang bertanggung jawab tidak akan lolos dari jerat hukum.

Persaudaraan Muslim mengeluarkan pernyataan yang isinya mengecam serangan itu. Organisasi itu juga menuduh PM Beblawi mengeluarkan pernyataan provokatif yang bertujuan menimbulkan kekerasan, kekacauan, dan ketidakstabilan lebih jauh.

Persaudaraan Muslim ditindak pihak berwajib Mesir sejak tersingkirnya Mohamed Morsi bulan Juli.

Militan Islamis dituduh melancarkan serangkaian serangan terhadap pasukan keamanan Mesir selama beberapa bulan terakhir ini, terutama di kawasan Sinai yang terletak di sebelah timur tempat terjadinya ledakan terbaru ini.

Kantor berita MENA mengutip juru bicara kabinet, Sherif Shawki, yang mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin menunjukkan wajah buruknya sebagai organisasi teroris dengan menumpahkan darah dan mengacaukan keamanan Mesir.

Serangan itu terjadi satu hari setelah sebuah kelompok yang diinspirasikan al-Qaida menyerukan kepada personel polisi dan militer untuk membelot atau menghadapi kematian di tangan para pejuangnya.

Kelompok tersebut dan kelompok-kelompok lainnya telah mengaku bertanggung jawab atas terjadinya peningkatan serangan terhadap pasukan keamanan sejak kudeta Juli lalu yang menggulingkan mantan presiden Islamis negara itu, Mohammed Morsi. Sebagai tanggapan, pasukan bersenjata Mesir melancarkan serangan terhadap para militan di Propinsi Sinai Utara, Agustus lalu.

MENA mengatakan ledakan itu terjadi pukul 1:10 pagi di markas keamanan Daqahliya, Provinsi Mansoura, meruntuhkan bangunan setinggi lima lantai. Seorang pejabat keamanan mengatakan, 14 orang tewas dan 80 lainnya terluka, termasuk kepala keamanan di kota itu. Kebanyakan yang tewas adalah polisi yang kebetulan berada di dalam gedung. Jasad mereka tertimbun reruntuhan.

Seorang pejabat pemerintah yang ingin namanya tidak disebutkan karena tidak memiliki wewenang berbicara kepada wartawan mengatakan, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.
XS
SM
MD
LG