Tautan-tautan Akses

Laporan: Tingkat Kelaparan Tetap Tinggi di 52 Negara Berkembang


Maryam Sy membujuk anaknya yang berusia 2 tahun, Aliou Seyni Diallo, paling kecil dari sembilan bersaudara, setelah seorang tetangganya memberikan couscous agar ia berhenti menangis akibat kelaparan, 1 Mei 2012. (Foto: dok. AP Photo/Rebecca Blackwell)
Maryam Sy membujuk anaknya yang berusia 2 tahun, Aliou Seyni Diallo, paling kecil dari sembilan bersaudara, setelah seorang tetangganya memberikan couscous agar ia berhenti menangis akibat kelaparan, 1 Mei 2012. (Foto: dok. AP Photo/Rebecca Blackwell)

Sebuah laporan baru menyebutkan walaupun terdapat kemajuan dalam upaya mengurangi kelaparan di dunia, tingkat kelaparan di setidaknya 52 negara berkembang tetap berada dalam keadaan "serius" dan "mengkhawatirkan." Laporan itu mengatakan hampir 800 juta orang di seluruh dunia masih menderita kelaparan.

Laporan tersebut dirilis hari Senin (12/10) oleh International Food Policy Research Institute, Welthungerlife dan Concern Worldwide.

Menurut laporan itu, konflik sangat bisa diasosiasikan dengan kelaparan parah, dan menambahkan bahwa Republik Afrika Tengah, Chad dan Zambia menduduki tingkat kelaparan tertinggi di dunia.

"Lebih dari 80 persen yang menderita akibat konflik bersenjata tetap tinggal di negara mereka," kata presiden Welthungerlife, Barbel Dieckmann. "Mereka lah yang paling menderita kerawanan pangan."

Namun laporan tersebut menyebutkan, sebaliknya, tingkat kelaparan menurun di Angola, Ethiopia dan Rwanda, yang mengalami perang sipil pada tahun 1990an dan 2000an.

"Konflik adalah kebalikan dari pembangunan," kata Dominic MacSorley, CEO Concern Worldwide. "Sudah saatnya komunitas internasional membuat pencegahan, mitigasi dan resolusi konflik menjadi prioritas politik yang lebih diperhatikan."

Laporan tersebut menyebutkan tingkat kelaparan di negara-negara berkembang turun 27 persen sejak tahun 2000. Tujuh belas negara, di antaranya Brazil, Kroasia, Peru dan Venezuela, berhasil menurunkan tingkat kelaparan mereka hingga separuhnya sejak tahun 2000.

Laporan itu juga menambahkan bahwa "bencana kelaparan," yang digambarkan sebagai keadaan kelaparan yang menewaskan lebih satu juta orang, tampaknya telah lenyap. [da]

XS
SM
MD
LG