Tautan-tautan Akses

Laporan PBB: Lebih 1 Juta Tewas akibat Bencana Alam 20 Tahun Terakhir


Lebih dari 100 ribu jiwa diperkirakan tewas akibat gempa bumi di Haiti tahun 2010 (foto: ilustrasi).
Lebih dari 100 ribu jiwa diperkirakan tewas akibat gempa bumi di Haiti tahun 2010 (foto: ilustrasi).

Satu laporan baru PBB menyebut lebih dari satu juta orang tewas akibat lebih dari 7.000 bencana alam dalam rentang waktu 20 tahun.

Laporan berjudul “Poverty & Death : Disaster Mortality 1996-2015” dikatakan 90% dari kematian akibat bencana itu terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah sampai menengah.

Analisis atas data yang dikumpulkan 20 tahun menunjukkan gempa bumi dan tsunami adalah pembunuh terbesar secara keseluruhan disusul oleh bencana terkait cuaca yang mencapai lebih dari dua kali dalam kurun waktu itu. Namun, laporan analisis itu mengatakan selama lebih dari 15 tahun terakhir bencana yang terkait cuaca seperti musim kemarau, gelombang panas, banjir dan badai menjadi penyebab utama hilangnya jiwa manusia.

Wakil khusus Sekretaris Jenderal PBB bidang mengurangi risiko bencana, Robert Glasser mengatakan jelas ada kaitan antara kematian dan perobahan iklim maupun juga dengan penghasilan dan tingkat pembangunan.

Ia mengatakan, anehnya negara-negara yang paling sedikit turut menyebabkan perobahan iklim tetapi mengalami korban paling besar akibat bencana terkait iklim.

Contoh paling dekat adalah Haiti. Glasser melihat Haiti diterjang gempa bumi yang membinasakan tahun 2010 dan pekan lalu diterpa badai Matthew, dan kehilangan jiwa lebih banyak akibat bencana alam daripada negara manapun.

Haiti menduduki tempat teratas dalam daftar 10 negara yang paling banyak mengalami korban tewas akibat bencana alam, disusul Indonesia dan Myanmar. Tidak ada negara kaya termasuk dalam daftar itu. Tetapi dikatakan negara kaya mengalami kerugian ekonomi terbesar mencapai 400 miliar dolar atau lebih setahun akibat bencana alam.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menggambarkan laporan itu suatu yang mengenaskan akibat ketimpangan. Ia mengatakan, kalau negara kaya ditimpa kerugian ekonomis yang luar biasa besar akibat bencana alam, negara miskin mengalaminya dengan kerugian jiwa. [al]

XS
SM
MD
LG