Dalam laporan HAM yang diterbitkan Kamis (25/6), Menlu Kerry mengatakan kelompok teroris, yang memanfaatkan ajaran agama dan perpecahan untuk melancarkan ideologi totaliter mereka atau pemerintah seperti Suriah yang sering bertindak melawan apa yang disebutnya teroris, bertanggung jawab atas penderitaan dan penyiksaan manusia.
Menghadapi ini, Kerry mengatakan aspirasi manusia bagi kebebasan politik dan kejujuran serta pemerintahan yang tidak menyiksa masih kuat. Di seluruh dunia semakin banyak orang memilih pemimpin mereka sendiri dalam pemilu yang lebih bersaing dari sebelumnya.
Di beberapa kawasan seperti Timur Tengah dan Afrika, kekerasan ekstremis sama sekali tidak menghormati HAM dan kehidupan manusia, kata Kerry.
"Kelompok seperti ISIS membakar manusia hidup-hidup, secara buas memenggal tawanan, menjual anak perempuan untuk dijadikan budak dan mengeksekusi orang-orang yang tidak bersalah tanpa pandang bulu," demikian Menlu Kerry.