Tautan-tautan Akses

Korea Selatan Disarankan Tetap Buka Sekolah Meski Waspada MERS


Siswa-siswa SMP Korea Selatan mengenakan masker guna menghindari kemungkinan terjangkit virus MERS saat kunjungan ke istana Gyeongbok di Seoul (3/6).
Siswa-siswa SMP Korea Selatan mengenakan masker guna menghindari kemungkinan terjangkit virus MERS saat kunjungan ke istana Gyeongbok di Seoul (3/6).

Pakar kesehatan WHO dan Korea Selatan mengimbau pemerintah agar membuka lebih dari 2.700 sekolah yang ditutup di tengah kecemasan akan virus MERS di sana.

Kalangan pakar Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Korea Selatan hari Rabu (10/6) mengimbau pemerintah agar membuka lebih dari 2.700 sekolah yang ditutup di tengah kecemasan akan virus MERS yang mematikan.

Para pejabat Korea Selatan mengatakan wabah Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) itu mungkin sudah melewati masa kritisnya, namun periode beberapa hari mendatang sangat penting dalam menentukan apakah virus itu sudah terkekang.

Presiden Park Geun-hye hari Rabu telah menangguhkan lawatannya ke Amerika untuk memusatkan upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi wabah tersebut.

Wabah MERS telah menewaskan sembilan orang dan menjangkiti lebih dari 100 lainnya di Korea Selatan, namun semuanya terjadi di dalam rumah sakit.

Para pakar mengatakan MERS bisa menular lewat cairan tubuh dari pernafasan seperti batuk. Sejauh ini, penularan tampaknya terjadi akibat kontak fisik yang dekat antara pasien dan orang-orang yang merawatnya.

Begitupun, lebih dari 2.700 sekolah masih ditutup dan sekitar 3.440 orang masih diisolasi karena sempat berkontak fisik dengan penderita.

Pernyataan dari misi gabungan WHO-Korea Selatan menyarankan sekolah-sekolah itu dibuka kembali karena tidak terkait dengan penularan MERS di negara itu. Sejumlah dokter disana juga mengatakan penutupan ribuan sekolah itu tidak masuk akal karena belum ada bukti penyebaran virus itu terjadi diluar rumah sakit.

Belum jelas apakah rekomendasi itu akan ditanggapi.

Secara global, MERS umumnya berpusat di Arab Saudi dan sekitar 40 persen penderitanya meninggal. Virus itu masuk dalam keluarga coronavirus yang juga mencakup virus penyebab flu dan SARS. MERS bisa mengakibatkan demam, masalah pernafasan, pneumonia dan gagal ginjal.

Recommended

XS
SM
MD
LG