Tautan-tautan Akses

Korea Utara Klaim Keberhasilan Uji Coba Nuklir


Lokasi uji coba nuklir Punggye-ri.
Lokasi uji coba nuklir Punggye-ri.

Korea Utara mengatakan telah berhasil melakukan uji coba nuklir ketiga, yang merupakan pelanggaran larangan PBB untuk mengembangkan program senjata atom.

Kantor berita resmi Korea Utara, Korean Central News Agency, menyatakan Selasa (12/2) bahwa uji coba bawah tanah telah dilakukan dengan menggunakan "bom nuklir miniatur yang lebih ringan" dengan daya ledak lebih besar dibandingkan uji-uji sebelumnya.

Kantor berita itu menambahkan percobaan itu dilakukan untuk melindungi keamanan dan kedaulatan nasional Korea Utara terhadap permusuhan yang gegabah Amerika Serikat.

Korea Utara mengatakan negara itu telah berhasil melaksanakan percobaan nuklir yang ketiga, dengan tidak memperdulikan peringatan PBB agar menghentikan pengembangan program senjata atomnya.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan, yang telah menaikkan tingkat kewaspadaan militernya, juga mengukuhkan bahwa sebuah bom atom telah diledakkan hari Selasa dekat lokasi percobaan Pyongyang sebelumnya.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon segera mengecam langkah "destabilisasi mendalam" tersebut, dengan menyebutnya "pelanggaran jelas dan parah" terhadap sanksi-sanksi yang melarang pemerintah di Pyongyang melaksanakan uji coba nuklir atau misil.

Presiden Amerika Barack Obama menyebut percobaan itu “sangat provokatif,” dan mengatakan percobaan itu mengancam keamanan Amerika dan perdamaian internasional. Ia menyerukan tindakan yang “cepat dan kredibel” oleh masyarakat internasional.

Tiongkok, sekutu utama Korea Utara, menentang kuat percobaan tersebut.

Sebelumnya pada Selasa, badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan adanya gempa berkekuatan 4,9 Skala Richter di Korea Utara, yang memunculkan kekhawatiran bahwa pemerintah negara itu telah mewujudkan ancamannya untuk melakukan uji coba nuklir ketiga.

Laporan USGS mengatakan bahwa pusat gempa ada di Kilju, dekat lokasi uji coba nuklir Punggye-ri. Kedalaman gempa dikatakan sangat dangkal, hanya satu kilometer. Korea Utara bukan wilayah yang rentan terhadap aktivitas seismik.

Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak langsung mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional menyusul dugaan adanya uji coba nuklir tersebut.

Koresponden VOA Steve Herman di Tokyo mengatakan situasi ini ditanggapi dengan sangat serius oleh negara-negara tetangga Korea Utara, terutama Korea Selatan dan Jepang.

Pemerintah Korea Utara telah mengancam akan melakukan uji coba nuklir ketiga sebagai pembalasan sanksi PBB yang diperpanjang bulan lalu menyusul peluncuran roket jarak jauh baru-baru ini.

Korea Utara dilarang melakukan uji coba nuklir dan misil berdasarkan sanksi-sanksi PBB yang dikeluarkan pada 2006 dan 2009. Bulan lalu, pemerintah Pyongyang mengancam melanjutkan uji coba nuklir dan misil dengan target Amerika Serikat.

Sejak saat itu, banyak spekulasi mengenai waktu diadakannya pengujian tersebut. Para pejabat Korea Selatan mengatakan pada berbagai media bahwa Korea Utara telah menginformasikan AS dan Tiongkok mengenai pengujian yang akan terjadi.

Tiongkok, satu-satunya sekutu besar Korea Utara dan sumber bantuan ekonomi yang penting, sepakat dengan sanksi Dewan Keamanan PBB bulan lalu, dan telah memperlihatkan kecaman yang tidak biasanya terhadap program nuklir Korea Utara.

Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty, sebuah kelompok pengawasan internasional, dalam pernyataan tertulisnya mengatakan bahwa analisis lebih jauh diperlukan untuk menentukan apakah uji coba nuklir yang telah menyebabkan gempa tersebut, yang disebut-sebut memperlihatkan karakteristik "seperti ledakan."

Jika benar itu adalah uji nuklir, organisasi itu mengatakan tindakan tersebut "memberikan ancaman jelas terhadap perdamaian dan keamanan internasional."

Recommended

XS
SM
MD
LG