Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Jeong Joon Hee, mengatakan, "Korea Utara memamerkan keterampilan menyerang melalui peluncuran misil. Saya kira tindakan itu mungkin dimaksudkan untuk memperburuk hubungan antara kedua Korea dan menghasut pendapat yang berbeda-beda di kalangan masyarakat internasional."
Militer Amerika mengatakan telah mendeteksi dua peluncuran rudal secara simultan, satu berhasil dan yang lain segera meledak setelah diluncurkan.
Para pejabat mengatakan rudal yang diyakini sebagai rudal Rodong berjarak menengah itu diluncurkan beberapa saat sebelum pukul 08:00 Rabu (3/8) dari Unyul di provinsi Hwanghae di wilayah barat negara itu dan meluncur sekitar 1.000 kilometer sebelum mendarat di perairan Jepang.
Sebuah pernyataan dari Gabungan Kepala Staf Amerika mengatakan peluncuran rudal itu mengisyaratkan ambisi Korea Utara untuk menyerang negara-negara tetangganya.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyebut peluncuran rudal itu “ancaman serius” terhadap keamanan Jepang dan menyatakan penolakan keras terhadap aspirasi rudal balistik Korea Utara. [ab/as]
