Tautan-tautan Akses

Korea Selatan Mulai Bangun Pemukiman bagi Pembelot Korea Utara


Seorang perempuan Korea Utara dan anaknya yang lari dari Korea Utara sedang memasuki salah satu gedung di pemukiman Hanawon, di selatan Seoul, yang merupakan tempat penampungan sementara yang disediakan Pemerintah Korea Selatan bagi para pembelot Korea Ut
Seorang perempuan Korea Utara dan anaknya yang lari dari Korea Utara sedang memasuki salah satu gedung di pemukiman Hanawon, di selatan Seoul, yang merupakan tempat penampungan sementara yang disediakan Pemerintah Korea Selatan bagi para pembelot Korea Ut

Korea Selatan akan segera memulai pembangunan pemukiman baru bagi para pembelot Korea Utara, karena jumlah pengungsi yang memasuki Korea Selatan melambung dalam beberapa tahun terakhir dan Seoul telah berjanji untuk membantu mereka menyesuaikan diri dengan kehidupan di dunia bebas.

Sesungguhnya tidak ada tanah yang dicangkul pada upacara pencangkulan pertama itu.Tetapi ada pesta kembang api.

Kementerian Korea Selatan Urusan Unifikasi, lembaga pemerintah yang ditugasi mengawasi hubungan dengan Korea Utara, hari Kamis memulai pembangunan pemukiman untuk para pembelot Korea Utara yang baru tiba.

Korea Selatan sudah memiliki komplek pemukiman semacam itu, bernama Hanawon, di selatan kota Seoul di mana semua pengungsi tinggal selama tiga bulan. Di sana, mereka belajar bagaimana menggunakan benda-benda, seperti ATM dan komputer, mengenal logat bicara orang Korea Selatan, dan memilih keterampilan yang bisa membantu mereka mencari pekerjaan setelah mereka keluar dari tempat pemukiman itu.

Berbicara pada upacara itu, Menteri Korea Selatan Urusan Unifikasi Hyun In Taek mengatakan, adalah tanggung jawab negaranya untuk membantu para pembelot itu.

Ia mengatakan orang-orang Korea Utara harus mendapat kesempatan yang sama seperti orang-orang Korea Selatan.

Hanawon melambangkan keinginan Korea Selatan untuk menunjukkan bahwa kehidupan yang nyaman dan bahagia mendorong meningkatnya jumlah pembelot Korea Utara.

Pemerintah Korea Selatan mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 22.000 pembelot, lebih dari separuhnya baru datang dalam tiga tahun belakangan ini.

Kebanyakan datang melalui Tiongkok, di mana jaringan misionari Kristen dan penyelundup manusia membawa orang-orang Korea Utara ke Asia Tenggara sebelum bertolak ke Seoul.

Tiongkok secara rutin menangkapi orang-orang Korea Utara dan memulangkan mereka kembali ke negaranya. Para pegiat HAM mengatakan, jika dipulangkan, para pembelot itu disiksa atau bahkan dibunuh.

Namun, meskipun kehidupan mereka tidak lagi berisiko di Korea Selatan, banyak yang masih kesulitan menyesuaikan diri. Sebagian masih trauma dengan pengalaman meninggalkan tanah air mereka.

Itulah sebabnya Lee Duk-haeng wakil komisaris Hanawon, mengatakan Kementerian Korea Selatan Urusan Unifikasi perlu menyediakan dukungan psikologis.

Lee mengatakan ada lima penasehat yang membantu orang-orang Korea Utara mengatasi trauma yang mereka alami. Dalam setahun, mereka menangani sekitar 10.000 kasus.

Pemukiman baru itu dijadwalkan akan selesai menjelang akhir 2012. Tetapi, mungkin tidak bisa segera menampung semua pengungsi baru. Kementerian Korea Selatan Urusan Unifikasi mengatakan bahwa menjelang akhir tahun ini, mereka memperkirakan akan ada 2.000 pembelot lagi masuk ke Korea Selatan.

XS
SM
MD
LG