Tautan-tautan Akses

Korban Tewas Topan Filipina Naik Menjadi 39


Warga mengarungi banjir yang deras dengan naik traktor di sebuah jalan layang di La Paz, provinsi Tarlac di Filipina utara (20/10). (AP/Bullit Marquez)
Warga mengarungi banjir yang deras dengan naik traktor di sebuah jalan layang di La Paz, provinsi Tarlac di Filipina utara (20/10). (AP/Bullit Marquez)

Koppu adalah badai ke-12 yang tahun ini melanda Filipina, negara yang amat rawan bencana alam.

Jumlah korban tewas akibat badai yang menghantam pulau utama Filipina akhir pekan lalu bertambah menjadi 39 orang.

Pihak berwenang hari Rabu (21/10) mengatakan para korban itu tewas akibat banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan bangunan ambruk. Banyak orang dilaporkan masih hilang, sementara lebih dari 500.000 lainnya mengungsi.

Topan Koppu, yang tiba di Filipina timur laut hari Minggu dan lalu melemah, juga merusak sawah-sawah yang seharusnya siap panen. Pihak berwenang mengatakan sempat kesulitan mengajak warga agar mau dievakuasi karena mereka mengkhawatirkan sawah dan ternak yang merupakan mata pencaharian mereka.

Perkiraan awal pemerintah menyebutkan badai itu menyebabkan kerugian setidaknya US$115 juta.

Koppu adalah badai ke-12 yang tahun ini melanda Filipina, negara yang amat rawan bencana alam. Tahun 2013, Topan Haiyan di sana menyebabkan banjir yang merendam banyak kota, dan 7.300 lebih orang tewas atau hilang karenanya.

Awan badai Koppu berdiameter 600 kilometer dan menutupi sebagian besar wilayah pulau Luzon. Warga di kota-kota pegunungan menggunakan tali-tali yang dipasang petugas bantuan untuk bergerak di tengah arus air berlumpur setinggi dada yang mengalir kencang. [th]

XS
SM
MD
LG