Tautan-tautan Akses

Korban Teror Sarinah Dimakamkan di Boyolali


Suasana rumah duka keluarga Alm. Rico Hermawan - korban tewas serangan teror di Jakarta - di Boyolali, Jawa Tengah (VOA/Yudha).
Suasana rumah duka keluarga Alm. Rico Hermawan - korban tewas serangan teror di Jakarta - di Boyolali, Jawa Tengah (VOA/Yudha).

Korban teror bom dan baku tembak di kawasan Sarinah – Jakarta Pusat dimakamkan keluarga di Boyolali, Jawa Tengah hari Minggu (17/1). Keluarga menuntut agar pelaku teror ditindak tegas.

Tangis beberapa anggota keluarga dan warga mengiringi prosesi pemakaman jenazah Rico Hermawan di Boyolali – Jawa Tengah, Minggu pagi (17/1). Rico adalah salah satu korban tewas akibat ledakan bom di pos polisi di kawasan Sarinah – Jl. MH Thamrin Jakarta Pusat hari Kamis lalu (14/1). Keluarga diberitahu aparat tentang kondisi Rico sehari setelah insiden teror itu dan pihak keluarga membawa pulang jenazah dari RS. Polri Kramat Jati Jakarta ke Boyolali Sabtu malam (16/1).

Sambil menitikkan air mata, Paman Rico – Dono Tri Atmojo – mengaku masih tak rela keponakannya menjadi korban aksi teror. Dono mendesak pemerintah menindak tegas dan menghukum berat para pelaku teror.

“Awalnya saya kaget dan benar-benar tidak percaya dengan kabar yang diterima keluarga kalau Rico menjadi korban tewas dalam aksi teror di Jakarta...kami tidak rela kejadian ini mengorbankan keponakan saya..kami memohon kepada pemerintah, Presiden Jokowi, untuk menindak tegas, memberantas, melenyapkan ISIS dan para teroris..hukum seberat-beratnya..saya mengecam dan mengutuk tindakan para teroris ini,” kata Dono.

Rico Hermawan – yang berusia 21 tahun – sedang berboncengan dengan saudaranya Anggun Kartika Sari, di sekitar perempatan Sarinah di Jl. MH. Thamrin Jakarta Pusat ketika dihentikan polisi karena dinilai melakukan pelanggaran lalulintas dan diberi surat tilang. Belum lagi proses tilang selesai, terjadi ledakan bom di pos polisi, yang disusul baku tembak antara aparat dan penyerang. Rico tewas di lokasi, sementara Anggun luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Rico adalah korban tewas pertama yang selesai diidentifikasi polisi dan diizinkan untuk dibawa pulang keluarga.

Dalam perkembangan lainnya, keluarga Bahrun Naim di Solo menggelar konferensi pers Sabtu siang, menyatakan bahwa keluarga tidak tahu menahu dengan sepak terjang Bahrun Naim – tersangka otak serangan teror di Sarinah itu. Adik Bahrun Naim – Dahlan Zaim meminta pers dan masyarakat untuk juga memahami dampak pemberitaan yang begitu luas terhadap keluarga mereka.

“Terkait pemberitaan yang menyebut saudara saya, mas bahrun Naim atau BN, kami dari keluarga memandang beliau sendiri sudah dewasa, sudah mandiri, berkeluarga, bahkan punya anak. Jadi, masalah-msalah yang terkait dengan mas BN ini, menjadi tanggung jawab pribadi mas BN. Terus terang kami dari keluarga tidak terkait apa-apa, karena itu kan keputusan dia sendiri, keluarga tidak terlibat. Dan terkait masalah benar atau tidaknya, ya kita tunggu proses hukum..yang saya klarifikasikan efek samping yang terjadi ketika isu-isu terkait mas BN ini bergulir secara liar...kami punya keluarga, pekerjaan, menafkahi anak istri, psikologis keluarga, termasuk anak-anak kami,” ujar Dahlan.

Dahlan mengakui dirinya dan kakaknya, Bahrun Naim, pernah sama-sama berkuliah di Universitas Sebelas Maret UNS Solo. Bahrun Naim kuliah di Diploma 3 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau MIPA, sedangkan Dahlan di jenjang Sarjana di kampus yang sama. [ys/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG