Tautan-tautan Akses

Kongres AS akan Adakan Penyelidikan Campur Tangan Rusia


Ketua Komisi Intelijen DPR AS Devin Nunes mengumumkan kepada media hari Selasa (7/3).
Ketua Komisi Intelijen DPR AS Devin Nunes mengumumkan kepada media hari Selasa (7/3).

Komisi Intelijen DPR Amerika akan mengadakan penyelidikan tentang campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden tanggal 20 Maret, ketua Komisi Devin Nunes mengumumkan hari Selasa (7/3).

Di antara tokoh-tokoh dan pejabat yang akan dimintai keterangannya adalah James Comey, direktur dinas penyidikan federal FBI, yang terlibat kontroversi soal peretasan email Hillary Clinton, kemudian Mike Rogers, direktur Badan Keamanan Nasional, dan John Brennan, mantan Direktur Dinas Intelijen Amerika (CIA).

“Saya ingin mengadakan sebanyak mungkin sidang terbuka,” kata Nunes kepada wartawan.

“Karena seriusnya berbagai tuduhan dari pihak-pihak yang terlibat, kami akan mengusahakan supaya sebanyak mungkin sidang-sidang dengar pendapat ini diadakan secara terbuka,” tambahnya.

Presiden Trump tambah memperuncing situasi sekitar penyelidikan campur tangan Rusia itu dengan mengatakan minggu lalu bahwa teleponnya di Trump Tower di New York telah disadap atas permintaan bekas Presiden Barack Obama. Tapi seorang juru bicara Obama mengatakan tuduhan yang dikirim Trump lewat pesan di akun Twitter-nya itu “sama sekali bohong.”

Seorang pejabat Departemen Kehakiman yang dicalonkan akan memimpin penyelidikan tentang campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika itu belum mengatakan apakah ia akan menunjuk seorang jaksa khusus untuk menyelidiki kontak-kontak yang diadakan pejabat Rusia dengan para pembantu dekat Donald Trump semasa kampanye tahun lalu.

Jaksa Rod Rosenstein, yang ditunjuk oleh Presiden Trump sebagai wakil jaksa agung, mengatakan kepada panel Senat hari Selasa bahwa ia akan menunjuk jaksa khusus, kalau tiba waktunya nanti.

Tapi ketua komisi kehakiman Senat, Senator Chuck Grassley mengatakan, “masih terlalu dini untuk membicarakan perlu tidaknya menunjuk seorang jaksa khusus. Tapi yang lebih penting lagi, tambahnya, “adanya insinuasi bahwa Jaksa Rosenstein tidak professional dan tidak akan bisa memimpin penyelidikan secara imparsial, adalah suatu tuduhan yang tidak pantas.”

Minggu lalu, jaksa Agung Jeff Sessions, seorang kepercayaan Trump, mengundurkan diri dari tugas untuk memimpin penyelidikan tentang campur tangan Rusia itu, setelah terungkap bahwa ia telah mengadakan pertemuan dengan Dutabesar Rusia untuk Amerika tahun lalu. Karena itu, tugas untuk memimpin penyelidikan jatuh pada wakil jaksa agung, apabila Senat mengukuhkan jabatan itu bagi Rosenstein. [ii]

XS
SM
MD
LG