Tautan-tautan Akses

Kompetisi Capres yang Ketat Dinodai Kampanye Kotor


Meskipun sebagian besar dari kampanye hitam itu menimpa Jokowi, capres Prabowo Subianto juga telah menjadi sasaran.
Meskipun sebagian besar dari kampanye hitam itu menimpa Jokowi, capres Prabowo Subianto juga telah menjadi sasaran.

Di negara yang rakyatnya menggilai media sosial dan gosip cepat menyebar di Internet, kelihatannya kampanye-kampanye hitam itu berdampak, menurut para analis.

Kampanye-kampanye hitam telah meningkat menjelang pemilihan presiden 9 Juli, sebuah tren yang menurut para pengamat telah berkontribusi pada menurunnya elektabilitas calon presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Selain dituduh bukan Muslim dan keturunan China, Jokowi juga dituduh komunis, senjata yang sering dipakai untuk memicu ketakutan pada era Orde Baru.

Meskipun sebagian besar dari kampanye hitam itu menimpa Jokowi, capres Prabowo Subianto juga telah menjadi sasaran.

Ia disebut psikopat, dan sebuah video YouTube menyebar yang memperlihatkan sang mantan jenderal yang dikenal temperamental itu meninju seseorang dalam sebuah kampanye, meski video itu kelihatannya direkayasa.

Sebagian besar dari tuduhan ini telah disangkal atau terbukti salah. Namun di negara yang rakyatnya menggilai media sosial dan gosip cepat menyebar di Internet, kelihatannya kampanye-kampanye hitam itu berdampak, menurut para analis.

"Saya sangat khawatir hasil dari pemilihan umum ini tidak berdasarkan pada pemilih yang berpengetahuan, karena kampanye hitam berdampak pada para pemilih," ujar Endy Bayuni, editor senior harian The Jakarta Post, dalam sebuah diskusi baru-baru ini.

Beberapa bulan lalu Jokowi memimpin tingkat elektabilitas dengan perbedaan 30 persen dari Prabowo, namun survei-survei minggu lalu menunjukkan margin telah menurun menjadi satu digit.

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, 17 persen dari lebih dari 3.000 responden mengatakan mereka telah mendengar gosip bahwa Jokowi adalah keturunan China dan beragama Kristen, dan 37 persen dari mereka mempercayai hal itu.

Tim Jokowi telah berusaha menangkal kampanye hitam yang meningkat itu dengan menyoroti catatan hak asasi manusia Prabowo, yang memerintahkan penculikan aktivis-aktivis mahasiswa sebelum turunnya Suharto pada 1998.

Namun Indikator mengatakan hal ini terlihat memiliki dampak kecil terhadap para pemilih, meski fakta itu benar adanya.

Klaim mengenai agama dan suku Jokowi sejauh ini telah paling merusak, karena mereka dapat mengasingkan para pemilih Muslim dan memainkan sentimen kebencian lama terhadap komunitas etnis China. Jokowi telah berulangkali menyangkal klaim tersebut.

Ross Tapsell, seorang ahli media Indonesia dari Australian National University (ANU), mengatakan bahwa gosip-gosip itu "konyol" namun ia menambahkan: "Gosip-gosip itu diedarkan dan, terutama di wilayah Jawa, hal itu akan penting."

Sementara taktik kampanye hitam telah menghantam popularitas Jokowi, para pengamat mengatakan kampanye Prabowo juga telah dibantu oleh faktor-faktor lain seperti media pendukung yang kuat dan kekayaan yang besar.

"Jokowi dicalonkan pada Maret, Prabowo telah merencanakan ini selama 10 tahun," ujar Tapsell.

"Para anggota timnya tahu benar apa yang mereka lakukan, sementara tim Jokowi masih berdebat mengenai apa yang harus mereka lakukan." (AFP/Angela Dewan)

Recommended

XS
SM
MD
LG