Tautan-tautan Akses

Ketua Parlemen Eropa Kecam Pilihan Anggota Kabinet PM Baru Inggris


Para staf kantor Perdana Menteri Inggris menyambut PM baru Inggris Theresa May di Jalan Downing 10, usai pelantikannya hari Rabu (13/7).
Para staf kantor Perdana Menteri Inggris menyambut PM baru Inggris Theresa May di Jalan Downing 10, usai pelantikannya hari Rabu (13/7).

Ketua parlemen Eropa Martin Schulz Kamis (14/7) mengecam anggota kabinet pilihan PM baru Inggris Theresa May yang ia sebut sebagai bagian dari “lingkaran setan berbahaya”.

Ketua parlemen Eropa, Martin Schulz, mengecam orang-orang yang dipilih dalam kabinet perdana menteri baru Inggris, Theresa May. Ia menyebut mereka bagian dari “lingkaran setan berbahaya” yang dalam jangka panjang akan merugikan rakyat Inggris.

May menjadi perdana menteri baru Inggris hari Rabu dan segera membentuk kabinet untuk memulai tugas berat, mengeluarkan Inggris dari Uni Eropa.

Menurut ketua parlemen Eropa, Martin Schulz, kabinet pilihan May dirancang untuk bisa menyelesaikan isu-isu politik dalam partai ketimbang kepentingan nasional Inggris.

Secara mengejutkan, May memilih mantan Walikota London Boris Johnson sebagai menteri luar negeri. Johnson memimpin kampanye Inggris untuk keluar dari Uni Eropa. Ia membuat marah dan frustrasi banyak warga Inggris yang memilih Inggris tetap dalam Uni Eropa, demikian pula para pemimpin Eropa lain yang percaya bahwa Inggris telah membuat kesalahan besar.

May juga menunjuk pendukung lain Brexit untuk menduduki jabatan utama dalam Kabinet, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Philip Hammond sebagai menteri keuangan dan Amber Rudd untuk jabatan lama May, menteri dalam negeri.

"Kami akan bekerjasama secara konstruktif dengan pemerintah Inggris yang baru terbentuk dalam masa-masa sulit ini, seperti yang kami lakukan sebelumnya," ujar Schulz hari Kamis dalam satu pernyataan. "Namun, komposisi kabinet baru itu menunjukkan, pusat perhatian tidak pada masa depan negara itu tetapi lebih cenderung guna memuaskan kesatuan dalam Partai Tory."

Hammond hari Kamis mengatakan tidak akan mengajukan anggaran darurat dalam menanggapi keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit. Sebaliknya, ia akan mengajukan anggaran dalam musim gugur, seperti biasa dilakukan di sana.

Juga hari Kamis, Hammond dijadwalkan bertemu Gubernur Bank of England Mark Carney untuk membahas kelanjutan ekonomi Inggris. Pertemuan dilakukan pada saat bank itu sedang bersiap mengumumkan apakah akan menurunkan suku bunga menjadi dibawah 0,5 persen guna mengatasi kemungkinan dampak buruk ekonomi akibat Inggris keluar dari Uni Eropa.

Anggota parlemen Konservatif David Davis akan menjabat tugas baru sebagai menteri yang bertanggungjawab atas perundingan dengan Uni Eropa. Kementerian itu akan menetapkan syarat-syarat bagi Inggris keluar dari Uni Eropa. Perundingan itu diperkirakan berlangsung sampai dua tahun.

Jurubicara Gedung Putih John Earnest mengatakan Amerika menyampaikan selamat kepada May. Menurutnya, May tidak asing bagi banyak kalangan di Washington. [ka/al]

XS
SM
MD
LG