Tautan-tautan Akses

PBB Sepakati Kerangka Kesepakatan Iklim Global


Kepala Kerangka Konvensi PBB Untuk Perubahan Iklim (UNFCC), Christiana Figueres di Jenewa (13/2).
Kepala Kerangka Konvensi PBB Untuk Perubahan Iklim (UNFCC), Christiana Figueres di Jenewa (13/2).

Para juru runding punya waktu 10 bulan untuk membahas isu-isu penting, seperti pengurangan emisi sebelum emisi karbondioksida mencapai level berbahaya.

Para juru runding PBB telah menyepakati sebuah cetak biru yang akan menjadi kerangka perjanjian iklim global yang akan dibahas di Paris bulan Desember.

Wakil-wakil dari hampir 200 negara, yang hari Jumat (13/2) mengakhiri rapat enam hari di Jenewa, mengesahkan dokumen setebal 86 halaman.

Christiana Figueres, kepala Kerangka Konvensi PBB Untuk Perubahan Iklim (UNFCC), mengatakan semua negara mengetahui sepenuhnya posisi masing-masing pihak dan tidak ada satupun negara ingin tertinggal dalam perjanjian yang akan mempengaruhi masa depan mereka.

Para juru runding punya waktu 10 bulan untuk membahas isu-isu penting, seperti pengurangan emisi sebelum emisi karbondioksida mencapai level berbahaya.

Sebagian besar ilmuwan memperingatkan perubahan iklim bisa mengakibatkan lebih banyak banjir besar, mengganggu pola pertanian dan air bersih serta mempercepat penyebaran penyakit.

Perjanjian di Paris nanti tentunya tidak akan menghentikan tren emisi karbon, tetapi diharapkan akan menjadi pertama kalinya semua negara sepakat untuk mengambil tindakan.

Sebelumnya hanya negara-negara maju yang bersedia membatasi emisi gas rumah kaca, terutama karbondioksida dari batu bara, minyak dan gas.​

XS
SM
MD
LG