Tautan-tautan Akses

Keprihatinan Warga AS atas Imigran Gelap Meningkat


Para aktivis di kota Los Angeles, AS menuntut pemerintah Meksiko menerapkan aturan lebih ketat terhadap imigran anak-anak, setelah gelombang imigran gelap anak-anak masuk AS lewat perbatasan Meksiko awal tahun ini (foto: Juli 2014).
Para aktivis di kota Los Angeles, AS menuntut pemerintah Meksiko menerapkan aturan lebih ketat terhadap imigran anak-anak, setelah gelombang imigran gelap anak-anak masuk AS lewat perbatasan Meksiko awal tahun ini (foto: Juli 2014).

Keprihatinan mengenai imigran gelap di Amerika terus meningkat dalam berbagai jajak pendapat, sejak gelombang imigran anak-anak dari Amerika Tengah berusaha menyeberang perbatasan awal tahun ini.

Mayoritas warga Amerika masih mendukung sebagian bentuk program legalisasi bagi imigran gelap yang sudah berada di Amerika, namun tentangan untuk memberi amnesti dan dukungan bagi keamanan perbatasan yang lebih ketat kini makin meningkat.

Kabar angin mengenai amnesti telah menyebabkan ribuan anak-anak dari Amerika Tengah berusaha masuk ke Amerika secara ilegal, dalam upaya untuk menghindari kemiskinan dan kekerasan geng di negara mereka. Gelombang imigran anak-anak itu sampai melampaui kapasitas fasilitas penahanan dan sistim pengadilan yang harus meninjau setiap kasus.

Penentang upaya-upaya reformasi imigrasi yang ada sekarang mengatakan krisis kemanusiaan juga memicu kemarahan publik.

Bob Dane dari Federation for organisasi "American Immigration Reform" mengatakan, "Saya rasa kesabaran ada batasnya. Gelombang imigran anak-anak tanpa disertai orang dewasa baru-baru ini adalah bukti nyata dari yang pernah disampaikan sebelumnya bahwa tidak benar perbatasan aman. Gelombang imigran anak-anak merupakan bukti nyata bahwa masalah itu semakin parah dan masyarakat menjadi marah.

Sementara, Mark Hugo Lopez dari Pew Research Center mengatakan jajak-jajak pendapat publik memang menunjukkan perubahan sikap warga Amerika mengenai kebijakan imigrasi.

"Tampaknya telah ada beberapa gerakan dan pendapat, khususnya dari anggota partai Republik yang tidak mendukung legalisasi. Tapi pada saat yang sama ada peningkatan warga Amerika, Partai Republik, Demokrat dan Independen yang mengatakan penting untuk menyetujui RUU yang baru," tambah Mark.

Meskipun mayoritas warga Amerika mungkin mendukung reformasi imigrasi, kelompok Tea Party sayap Partai Republik yang konservatif telah berhasil menghambat setiap RUU mengenai isu ini. Thomas Mann adalah pakar Kongres pada The Brookings Institution.

"Ada pengaruh sentimen nasional yang sangat kuat yang pasti tercermin dalam Tea Party namun banyak juga dari pihak konservatif lainnya. Dan mereka berperan penting di DPR dan itu sebenarnya penyebab mengapa kita belum mampu mengambil tindakan apapun," papar Thomas.

Penentang reformasi imigrasi menuduh kinerja Presiden Obama yang buruk dalam penanganan masalah perbatasan dan menciptakan harapan amnesti ketika ia mengeluarkan perintah eksekutif untuk mengakhiri deportasi imigran muda yang sudah tinggal di Amerika. Dane mengatakan ini akan menjadi isu penting dalam pemilihan anggota Kongres AS tahun ini.

"Saya tidak akan ingin menjadi calon tahun ini tanpa jawaban yang jelas dan pasti yang diharapkan oleh masyarakat mengenai mengapa kita menghadapi krisis imigrasi dan apa yang hendak kita lakukan mengenai masalah itu," ujar Bob.

Walaupun sebagian besar warga Amerika mendukung reformasi imigrasi, mereka kini juga mengatakan menghentikan arus imigran gelap harus menjadi prioritas utama pemerintah.

XS
SM
MD
LG