Tautan-tautan Akses

Kepala Intelijen AS Tolak Kritikan soal Kekacauan di Timur Tengah


Direktur Intelijen Nasional AS James Clapper saat dengar pendapat dengan Komisi Intelijen DPR AS, Kamis (10/2).
Direktur Intelijen Nasional AS James Clapper saat dengar pendapat dengan Komisi Intelijen DPR AS, Kamis (10/2).

Komunitas intelijen AS dikecam karena gagal memonitor atau memprediksi pergolakan anti-pemerintah di seluruh Mesir.

Direktur Intelijen Nasional Amerika James Clapper menolak kritikan bahwa komunitas intelijen telah gagal memonitor secara memadai atau memprediksi pergolakan anti-pemerintah di Mesir dan di seluruh pelosok kawasan itu.

Clapper memberitahu Komisi Intelijen DPR hari Kamis bahwa para pejabat intelijen mencermati peristiwa-peristiwa itu dan telah melaporkan tentang ketegangan dan ketidakstabilan di Timur Tengah dan Afrika Utara selama bertahun-tahun. Namun dia mengatakan pemicu spesifik mengenai bagaimana dan kapan ketidakstabilan bisa mengarah ke jatuhnya sebuah rezim tidak selalu dapat diketahui atau diprediksi.

Clapper juga mengatakan proliferasi nuklir merupakan ancaman utama bagi Amerika dan sekutunya, dengan menyebut secara khusus Iran dan Korea Utara.

Dalam kesaksiannya secara tertulis, dia menegaskan kembali penilaian sebelumnya bahwa para pejabat intelijen Amerika tidak tahu apakah Iran akan benar-benar membuat senjata nuklir, meskipun mereka percaya Iran tetap membuka opsi untuk berbuat demikian.

Mengenai Korea Utara, katanya ada "prospeknya sudah jelas" bahwa Korea Utara telah membangun fasilitas pengayaan uranium lain di samping fasilitas di Yongbyon yang diperlihatkan kepada para peninjau dari Amerika November lalu. Dia mengatakan skala fasilitas itu menunjukkan Korea Utara mungkin telah melanjutkan pengayaan dalam "jangka waktu lama." Dia mengatakan Korea Utara mungkin juga telah menerima "bantuan dari luar."

Direktur Intelijen Nasional Amerika James Clapper menolak kritikan bahwa komunitas intelijen telah gagal memonitor secara memadai atau memprediksi pergolakan anti-pemerintah di Mesir dan di seluruh pelosok kawasan itu.

Clapper memberitahu Komisi Intelijen DPR hari Kamis bahwa para pejabat intelijen mencermati peristiwa-peristiwa itu dan telah melaporkan tentang ketegangan dan ketidakstabilan di Timur Tengah dan Afrika Utara selama bertahun-tahun. Namun dia mengatakan pemicu spesifik mengenai bagaimana dan kapan ketidakstabilan bisa mengarah ke jatuhnya sebuah rezim tidak selalu dapat diketahui atau diprediksi.

Clapper juga mengatakan proliferasi nuklir merupakan ancaman utama bagi Amerika dan sekutunya, dengan menyebut secara khusus Iran dan Korea Utara.

Dalam kesaksiannya secara tertulis, dia menegaskan kembali penilaian sebelumnya bahwa para pejabat intelijen Amerika tidak tahu apakah Iran akan benar-benar membuat senjata nuklir, meskipun mereka percaya Iran tetap membuka opsi untuk berbuat demikian.


Mengenai Korea Utara, katanya ada "prospeknya sudah jelas" bahwa Korea Utara telah membangun fasilitas pengayaan uranium lain di samping fasilitas di Yongbyon yang diperlihatkan kepada para peninjau dari Amerika November lalu. Dia mengatakan skala fasilitas itu menunjukkan Korea Utara mungkin telah melanjutkan pengayaan dalam "jangka waktu lama." Dia mengatakan Korea Utara mungkin juga telah menerima "bantuan dari luar."

Listen

Read phonetically

Dictionary - View detailed dictionary

Translate any website

Do more with Google Translate


XS
SM
MD
LG