Tautan-tautan Akses

Kemenangan Trump Picu Kekhawatiran di Kalangan Muslim AS


Masyarakat muslim AS di kota Dearborn, Michigan menonton bersama penghitungan suara pemilu AS, Selasa malam (8/11).
Masyarakat muslim AS di kota Dearborn, Michigan menonton bersama penghitungan suara pemilu AS, Selasa malam (8/11).

Warga Muslim Amerika sedang mempersiapkan kehidupan di bawah presiden baru yang mula-mula berencana melarang imigran Muslim masuk ke Amerika setelah terjadi beberapa serangan teroris di Amerika Serikat.

Ada kekhawatiran yang meluas dan ketidakpastian di kalangan Muslim Amerika tentang apa yang akan dilakukan Donald Trump sebagai presiden. Itulah yang diungkapkan sejumlah orang dalam sebuah pertemuan di kota Dearborn, negara bagian Michigan.

"Trump menjalankan kampanye penuh rasisme dan intoleransi. Dia telah memanfaatkan hal itu guna mendapat dukungan suara , dan kita melihat hasilnya yang menakutkan lewat televisi," ujar Abdullah Hammoud.

Malam pemilihan bagi kandidat Abdullah Hammoud, yang dengan sukses memenangkan pemilihan untuk anggota DPR Michigan, dipenuhi berbagai emosi.

"Ini adalah kontras yang aneh, bukan? Untuk pertama kalinya dalam sejarah Dearborn, rakyat memilih seorang Muslim Amerika keturunan Arab generasi pertama, namun pada tingkat negara bagian kami mendukung Trump dan di tingkat nasional kepresidenan Trump," ujar Hammoud.

Hammoud tahu bahwa sebagian orang di daerahnya mendukung dia dan memilih Trump dalam surat suara yang sama.

"Ini menakutkan. Saya bersama dengan keluarga saya hari ini, merayakan kemenangan saya, dan besok saya pagi saya akan bangun dan berbicara dengan ibu dan adik saya yang memakai jilbab, dan memberitahu mereka agar berhati-hati kalau keluar rumah," imbuhnya.

Asha Noor seorang pengacara mengatakan, "Ini menunjukkan kepada saya bahwa rasisme dan intoleransi telah menang. Ini menunjukkan bahwa saya tidak pernah hidup dalam masyarakat yang tidak rasialis.. Dan itu menunjukkan bahwa kelompok - kelompok tertentu tidak diinginkan dalam masyarakat ini."

Tetapi, bukannya merasa takut, Asha Noor, yang bekerja sebagai pengacara ahli untuk Pusat Komunitas Arab untuk Layanan Ekonomi dan Sosial atau ACCESS, malahan siap mengambil tindakan.

"Ketahuilah pesan kami. Beritahu orang-orang siapa kami. Tunjukkan pada mereka bahwa kami tidak akan pergi kemana-mana. Ini adalah negara kami dan negara orang-orang lain juga. Kami memberikan sumbangan, dan selalu menyumbang bagi negara ini," tegas Asha Noor. [sp/ii]

XS
SM
MD
LG