Tautan-tautan Akses

Keluarga Penumpang MH370 Minta Pencarian Dilanjutkan


Bao Lanfang (kedua dari kanan), yang putra, menantu dan cucunya ada di pesawat Malaysia Airlines Penerbangan 370, menangis saat berbicara dengan wartawan di Beijing, 6 Agustus 2015. (AP/Mark Schiefelbein)
Bao Lanfang (kedua dari kanan), yang putra, menantu dan cucunya ada di pesawat Malaysia Airlines Penerbangan 370, menangis saat berbicara dengan wartawan di Beijing, 6 Agustus 2015. (AP/Mark Schiefelbein)

Para keluarga meminta kepada pihak berwenang untuk melanjutkan pencarian pesawat, karena salah satu misteri terbesar dalam sektor penerbangan itu tidak bisa dibiarkan tak terpecahkan.

Keluarga para penumpang pesawat Malaysia Airlines Penerbangan 370 yang hilang telah bersumpah tidak akan berhenti mengupayakan jawaban.

Mereka meminta kepada pihak berwenang hari Minggu (6/3) untuk melanjutkan pencarian pesawat, dengan mengatakan bahwa salah satu misteri terbesar dalam sektor penerbangan itu tidak bisa dibiarkan tak terpecahkan.

Pesawat tersebut menghilang 8 Maret 2014 dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing, dengan 239 penumpang dan awak di dalamnya.

Keluarga para penumpang yang hilang itu berkumpul untuk sebuah upacara di Kuala Lumpur untuk memperingati tahun kedua hilangnya pesawat itu. Mereka meminta perluasan wilayah pencarian jika wilayah yang saat ini dicari di Samudera Hindia bagian selatan ternyata kosong.

Para awak kapal Australia mengangkat kendaraan bawah air Bluefin-21 milik AS di Samudera Hindia untuk mencari pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang, 14 April 2014.
Para awak kapal Australia mengangkat kendaraan bawah air Bluefin-21 milik AS di Samudera Hindia untuk mencari pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang, 14 April 2014.

Biaya Pencarian

Pencarian yang dipimpin Australia untuk puing-puing Boeing 777 itu diperkirakan selesai melakukan pemindaian berteknologi tinggi di dasar laut bulan Juli. Pihak berwenang berharap dapat mendeteksi puing-puing di kedalaman laut dan pada akhirnya menemukan dan menganalisa kotak-kotak hitam untuk mencari petunjuk.

Otoritas-otoritas Australia, Malaysia dan China berencana mengakhiri pencarian, yang diproyeksikan berbiaya sampai US$130 juta, bulan Juli jika tidak ada petunjuk baru yang meyakinkan muncul.

Banyak kerabat penumpang tetap tidak yakin pihak berwenang mencari di tempat yang tepat. Banyak dari mereka menuduh maskapai dan pemerintah Australia membiarkan pesawat hilang dengan memberikan respon yang ceroboh dan menutup-nutupi sebab hilangnya pesawat.

Beberapa juga menuduh Malaysia ingin menghentikan pencarian untuk mencegah munculnya informasi yang memalukan, sesuatu yang telah disangkal kuat oleh maskapai dan pemerintah Malaysia.

Upacara hari Minggu termasuk doa, pertunjukan musik dan pelepasan 240 balon putih untuk masing-masing penumpang dan satu lagi untuk pesawat tersebut.

Para kerabat mengatakan masih sulit menerima ketidakjelasan ini setelah dua tahun berlalu.

"Tidak ada yang dapat kami terima. Kami masih tidak tahu apa-apa dan ada dalam limbo. Bahkan keadaan saya lebih buruk dari sebelumnya," ujar Grace Nathan, pengacara asal Malaysia yang kehilangan ibunya.

Jacquita Gonzales, istri dari pramugara Patrick Gomes, mengatakan, "Kami menuntut dilanjutkannya pencarian karena orang-orang yang kami cintai belum pulang. Jadi bagaimana kita bisa mengatakan ini sudah berakhir? Kami akan terus berjuang untuk memastikan mendapat kebenaran mengenai apa yang menimpa mereka. Kami tidak akan menyerah."

Tahun lalu, sebuah potongan pesawat terdampar di pulau Reunion di Samudera Hindia yang dikuasai Perancis. Minggu lalu, kepingan yang belum dikukuhkan apakah itu berasal dari MH370 ditemukan di pantai yang sama di Reunion dan di sebuah pantai Mozambik.

Namun penemuan itu berada ribuan kilometer dari daerah yang diduga merupakan tempat jatuhnya pesawat dan belum menghasilkan petunjuk. [hd]

XS
SM
MD
LG