Tautan-tautan Akses

Kelompok Pro-Israel di New York Tuntut Iklannya di Bus Bisa Ditampilkan


Iklan bus dari kelompok Inisiatif Pembela Kebebasan di Amerika (AFDI) terlihat di sebuah bus di kota New York bulan lalu.
Iklan bus dari kelompok Inisiatif Pembela Kebebasan di Amerika (AFDI) terlihat di sebuah bus di kota New York bulan lalu.

Pengacara bagi organisasi pro-Israel yang iklan kontroversialnya membuat lembaga transportasi New York melarang iklan politik di bus-bus kota, meminta kepada seorang hakim, Kamis, untuk menyatakan bahwa iklan mereka bisa dipasang. Salah satu iklan kelompok ini mengandung kata-kata "Hamas Membunuh Yahudi."

Para pengacara tersebut mengajukan permintaan mereka kepada hakim Pengadilan Tinggi sehari setelah otoritas transportasi umum di New York (Metropolitan Transportation Authority) mengeluarkan larangan terhadap segala jenis iklan politik di bus-bus dan kereta bawah tanah kota New York, kota dengan sistem transportasi umum terbesar di AS.

Dewan MTA mengambil suara setelah lembaga ini diperintahkan untuk menampilkan iklan-iklan tersebut dengan alasan iklan-iklan itu dilindungi oleh Amandemen Pertama yang menjamin kebebasan berpendapat. Hakim menunda pelaksanaan keputusannya sehingga MTA dapat mengajukan banding.

Para pengacara yang mewakili Inisiatif Pembela Kebebasan di Amerika (AFDI) mengatakan kepada hakim keputusan MTA merupakan "upaya licik untuk mengelak" dari perintah pengadilan. Mereka menambahkan bahwa MTA kini tidak berencana untuk naik banding dan meminta hakim untuk membatalkan penangguhan pelaksanaan keputusan dan memerintahkan agar iklan mereka dapat dipasang.

AFDI adalah organisasi yang dipimpin oleh blogger Pamela Geller, yang berada di balik iklan-iklan tersebut dan tuntutan hukum terhadap MTA. Organisasi ini pula lah yang mensponsori kontes kartun Nabi Muhammad di Garland, Texas, di mana terjadi penembakan yang berujung pada tewasnya dua pelaku.

"Singkatnya, upaya tertuntut untuk mengabaikan kasus ini dan isu-isu konstutional yang muncul dari yurisdiksi pengadilan ini gagal dengan berbagai alasan," ujar para pengacara.

Pengacara dari pihak yang dituntut, MTA, menolak berkomentar.

Agustus lalu, MTA memberitahu kepada AFDI bahwa mereka akan memperbolehkan tiga dari empat iklan yang mereka ajukan. Iklan yang tidak lolos bertuliskan "Pembunuhan terhadap Yahudi adalah ibadah yang mendekatkan kita dengan Allah." Dalam iklan tersebut, sebuah wajah yang ditutupi kafiyah bercorak khas Palestina, ditunjukkan di samping kutipan tersebut. Kutipan diikuti dengan tulisan, "Ini Jihad dia. Apa jihad Anda?"

Menurut MTA, iklan tersebut dapat memicu kekerasan.

Di bulan September, MTA mengakui bahwa iklan tersebut adalah parodi bagi iklan-iklan "MyJihad" yang disponsori oleh Council on American-Islamic Relations, yang mempromosikan konsep jihad sebagai perjuangan individu dan bukan merujuk pada konflik dengan kekerasan ataupun terorisme.

XS
SM
MD
LG