Sebuah laporan oleh Environmental Investigation Agency (EIA) atau Badan Investigasi Lingkungan yang berbasis di London mengatakan "nafsu Tiongkok yang tak puas akan bahan baku" sehingga negara itu juga "secara efektif menggalakkan penggundulan hutan di seluruh dunia."
Dikatakan Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia, adalah konsumen internasional terbesar kayu ilegal. Diperkirakan bahwa setidaknya sepersepuluh dari 180 juta meter kubik kayu yang diimpor tahun lalu berasal dari sumber-sumber ilegal.
EIA mengatakan konsumen kayu utama lainnya, seperti Amerika dan Uni Eropa, telah mengambil langkah-langkah melarang pembalakan liar. Tapi organisasi itu menuduh Tiongkok dengan terus terang enggan melarang perdagangan kayu gelap.
Menanggapi laporan itu hari Kamis, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei menekankan keinginan Beijing bekerja sama dengan komunitas internasional untuk melindungi hutan.
Dikatakan Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia, adalah konsumen internasional terbesar kayu ilegal. Diperkirakan bahwa setidaknya sepersepuluh dari 180 juta meter kubik kayu yang diimpor tahun lalu berasal dari sumber-sumber ilegal.
EIA mengatakan konsumen kayu utama lainnya, seperti Amerika dan Uni Eropa, telah mengambil langkah-langkah melarang pembalakan liar. Tapi organisasi itu menuduh Tiongkok dengan terus terang enggan melarang perdagangan kayu gelap.
Menanggapi laporan itu hari Kamis, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei menekankan keinginan Beijing bekerja sama dengan komunitas internasional untuk melindungi hutan.
