Tautan-tautan Akses

Komentar Newt Gingrich Picu Kemarahan Warga Palestina


Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad (foto: dok).
Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad (foto: dok).

Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad dilaporkan telah mendesak calon kuat presiden Amerika, Newt Gingrich, untuk minta maaf atas komentarnya terkait keberadaan Palestina.

Warga Palestina menunjukkan kemarahan atas komentar kandidat presiden Amerika dari Partai Republik Newt Gingrich.

Dalam wawancara dengan saluran Yahudi sebuah stasiun televisi kabel Amerika hari Jum’at, mantan ketua DPR itu bertentangan dengan kebijakan resmi Amerika yang mendukung terbentuknya negara Palestina bersama-sama Israel.

Newt Gingrich mengatakan, menurut sejarah tidak pernah ada negara Palestina. Palestina merupakan bagian dari Kekaisaran Ottoman. Ia menambahkan orang Palestina, pada kenyataannya adalah orang Arab, yang secara historis merupakan bagian dari komunitas Arab.

Para pejabat Palestina hari Sabtu menggambarkan pernyataan itu sebagai hal tercela dan rasis. Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad yang menyebut pernyataan itu murahan dan memalukan, dilaporkan telah mendesak calon kuat presiden Amerika itu untuk minta maaf.

Ketua Tim Negosiasi Palestina Saeb Erekat menuduh Newt Gingrich menyangkal keberadaan rakyat Palestina, sementara juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan komentar itu menunjukkan desakan pemusnahan etnis bangsa Palestina.

Juru bicara Newt Gingrich mengatakan kandidat calon presiden dari Partai Republik itu mendukung perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina, yang akan mencakup kesepakatan antara kedua pihak soal perbatasan negara Palestina.

Para pejabat Palestina mengatakan Newt Gingrich menunjukkan kepada dunia bahwa ia tidak tepat menjadi presiden Amerika.

XS
SM
MD
LG