Tautan-tautan Akses

Kelompok HAM Kecam ISIS atas Kekejaman di Libya


Bangunan yang hancur akibat pertempuran di Sirte, Libya (Foto; dok).
Bangunan yang hancur akibat pertempuran di Sirte, Libya (Foto; dok).

Dalam laporan yang diberi judul “Kami Merasa Kami Dikutuk”, HRW mengungkpakan, sebagaimana di kota-kota lain yang dikontrol ISIS di wilayah itu, kelompok jihadis ini telah memberlakukan dengan keras hukum Syariah di Sirte.

Militan ISIS telah mengeksekusi sedikitnya 49 orang, termasuk para pejuang yang tertangkap, saingan politik dan warga setempat yang mempraktikan ilmu hitam, sejak Februari tahun lalu di Sirte, sebuah kota pelabuhan Laut Tengah di Libya, yang merupakan kubu pertahanan terbesar kelompok itu di luar Suriah dan Irak. Demikian sebuah pernyataan yang diungkap dalam laporan yangdirilis oleh sebuah kelompok HAM internasional, Rabu (18/5).

Human Rights Watch (HRW) mengatakan, ISIS terlibat dalam berbagai penculikan. Menurut HRW juga, puluhan pejuang milisi Libya yang tertangkap telah dinyatakan hilang di Sirte dan banyak di antara mereka diperkirakan sudah tewas.

Dalam laporan yang diberi judul “Kami Merasa Kami Dikutuk”, HRW mengungkapkan, sebagaimana di kota-kota lain yang dikontrol ISIS di wilayah itu, kelompok jihadis ini telah memberlakukan dengan keras hukum Syariah di Sirte.

Hukum itu mengatur semua aspek kehidupan sehari-hari,mulai dari ukuran panjang celana pria, ukuran dan warna pakaian perempuan, hingga instruksi yang diterima siswa sekolah-sekolah pemerintah.

Kelompok HAM itu juga mengatakan, ISIS tidak menyediakan kebutuhan pokok penduduk setempat. ISIS, kata HRW, mengalihkan pasokan pangan, obat, bahan bakar dan uang kontan, serta rumah yang disita dari penduduk setempat ke sekitar 1.800 anggota mereka dan petinggi kelompok itu yang berkumpul di kota tersebut. [ab/as]

XS
SM
MD
LG