Tautan-tautan Akses

Akibat Kekeringan di Texas, Peternak Sapi Lelang Sapi


Jumlah hewan yang dilelang ternak di Texas tahun ini meningkat tajam karena banyak peternak sapi terpaksa menjual ternaknya akibat kekeringan berkepanjangan yang melanda bagian selatan Amerika.
Jumlah hewan yang dilelang ternak di Texas tahun ini meningkat tajam karena banyak peternak sapi terpaksa menjual ternaknya akibat kekeringan berkepanjangan yang melanda bagian selatan Amerika.

Kekeringan yang masih berlangsung di bagian selatan Amerika mengakibatkan terancamnya mata pencaharian para peternak sapi.

Tidak seperti biasanya, di seluruh daerah perternakan di Texas sekarang ini, lelang ternak sangat ramai. Sewaktu lahan rumput untuk menggembalakan sapi mengering, peternak seperti Ashley Nolan terpaksa menjual ternaknya lebih awal.

"Payah sekali. Sedikit demi sedikit, kami terpaksa menjual hampir semua kawanan ternak kami pada musim panas lalu, karena hujan tak junjung,” keluhnya.

Memang, hanya seperlima curah hujan dan salju yang turun tahun ini di wilayah peternakan Texas Utara di dekat Lubbock.

Pemilik peternakan, Rick Kellison mengatakan bahwa musim kering kali ini adalah yang terburuk yang pernah dialaminya. Kekeringan itu memaksa Kellison menjual kawanan ternaknya sampai separuhnya. Sementara rerumputan mengering, harga jerami juga naik sampai lima kali lipat harga semula. Maka, Kellison mencari pilihan lain.

"Kami menggantinya dengan sisa olahan biji kapas, dahan dan tangkai-tangkai tanaman," ujarnya.

Meskipun bahan makanan ternak dari sisa olahan biji kapas itu murah, tetapi tetap menelan biaya sepuluh kali lipat atau lebih, karena musim kering itu juga berakibat buruk bagi panen kapas di daerah itu.

Kellison menghabiskan waktu lebih dari satu dasawarsa mengembangbiakkan sapi-sapi itu agar memproduksi lebih banyak daging dengan sedikit biaya untuk pakan ternak. Kini, hasil jerih payahnya berisiko berat.

"Kalau saya menjual ternak yang masih berusia 5 sampai 6 tahun, berarti saya kehilangan modal saya,” katanya.

Kellison mengatakan, situasi itu membuatnya bangkrut. Ternak itu sangat berarti baginya dan keluarganya. Makanya, ujar Kellison, ia masih menunggu sementara ini.

Kabar baik bagi para peternak Texas adalah mereka masih mendapat harga yang bagus di pelelangan, meskipun persediaan ternak melimpah di pasaran. Hal itu membuat banyak peternak dapat bertahan pada masa kekeringan itu.

Sedangkan para konsumen mendapat berita buruk, karena berkurangnya kawanan sapi, berarti harga daging akan naik, dan mengembangbiakkan sapi perlu waktu bertahun-tahun. Namun yang mengkhawatirkan, sekarang ini musim kemarau berkepanjangan.

"Saya khawatir, musim kemarau ini belum berakhir dan tidak tahu kapan akan berakhir, ujar Kellison.

Pola cuaca La Nina penyebab kekeringan itu tampaknya akan kembali tahun depan. Menurut pakar cuaca, cuaca Texas yang lebih kering daripada biasanya, akan berlangsung sampai satu dasawarsa atau lebih. Kekeringan yang telah merugikan para petani dan peternak Negara bagian itu lebih dari lima milyar dolar, belum berakhir.

XS
SM
MD
LG